BERLIN, KOMPAS.com - Masa depan Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk memimpin empat kali beruntun menemui jalan terjal.
Sebab, sejak memenangkan pemilu 24 September lalu, hingga kini Merkel belum membentuk pemerintahan baru.
Sistem pemerintahan yang dianut Republik Federal Jerman adalah koalisi.
Biasanya, koalisi itu terjadi antara dua partai besar yang diwakili Union dengan Sosial Demokrat (SPD).
Namun, pemimpin SPD, Martin Schulz, dan sejumlah ketua partai lainnya mengumumkan tidak akan menggabungkan diri dalam pemerintahan Merkel.
Baca juga : Exit Poll Pemilu Jerman: Angela Merkel Terpilih Lagi Jadi Kanselir
Alasannya, mereka tidak puas dengan hasil pemilihan yang memenangkan Union dengan jumlah suara 32,93 persen saat pemilihan populer, dan 34,70 persen saat pemilihan Bundestag.
Karena itu, Merkel kemudian mencoba membentuk koalisi Jamaika.
Koalisi tersebut menggabungkan Partai Kebebasan Demokratik (FDP) dan Partai Hijau.
Merkel menyetujuinya dan mengumumkan tengah melakukan penjajakan dengan FDP dan Partai Hijau untuk menggelar negosiasi awal 18 Oktober lalu.
Namun Senin (20/11/2017), ketua FDP, Christian Lindner memutuskan tidak melanjutkan negosiasi tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan