Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Jerman Digelar, Kemenangan Merkel Bukan Tanpa Tantangan

Kompas.com - 24/09/2017, 14:09 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Angela Merkel diperkirakan akan mendulang kemenangan dalam pemilihan umum di Jerman, yang digelar hari ini, Minggu (24/9/2017).

Angela Merkel dari kubu CDU bakal ditantang pendatang baru Martin Schulz dari kubu SPD.

Pemungutan suara dimulai pada pukul 0600 GMT atau pukul 13.00 WIB, dan akan disusul dengan hasil penghitungan pada pukul 16.00 GMT atau 23.00 WIB.

Sedikit kemungkinan akan terjadi kejutan, mengingat Merkel memimpin perolehan suara secara mutlak  dalam jajak pendapat terakhir.  

Kendati demikian, Merkel akan menghadapi tantangan dari kelompok sayap kanan populis yang diprediksi mampu mendapatkan cukup banyak suara untuk masuk ke parlemen. 

Sejarah mencatat, hal itu merupakan kali pertama terjadi semenjak berakhirnya perang Jerman.  

Baca: Kembali Bertarung di Pemilu Jerman, Bagaimana Peluang Angela Merkel?

Selama berbulan-bulan, wanita yang sekarang dijuluki "kanselir abadi" ini telah menjadi favorit, dengan perolehan suara di atas Martin Schulz.

Kondisi itu kemungkinan besar akan melanggengkan masa jabatan Merkel hingga 16 tahun seperti yang pernah dirasakan mentornya, Helmut Kohl.

Bagi dunia Barat, kemenangan Merkel yang keempat akan menjadi bantuan bagi dunia yang sedang penuh gejolak.

Merkel dianggap mampu tampil sebagai kekuatan penyeimbang yang tenang, khususnya terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan Vladimir Putin.

Juga terhadap sekutu kunci yang hendak mereformasi Uni Eropa, Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Namun, dalam langkahnya Merkel akan berhadapan dengan kubu sayap kanan populis yang kini berada di atas angin.

Seperti diberitakan AFP, pemilihan umum kali ini diperkirakan akan menandai tonggak sejarah bagi partai berusia empat tahun, Alternative for Germany (AfD).

Di mana seperti partai sayap kanan populis lain, AfD mendukung kebijakan menentang para migran, kelompok muslim, dan partai arus utama.

Polling mengungkapkan AfD telah mendapat 11-13 persen suara, dan mungkin akan menjadi partai terkuat ketiga di Jerman.

Hal itu diduga terjadi karena dorongan kemarahan publik atas masuknya satu juta migran dan pengungsi, utamanya dari Suriah yang dilanda perang, juga Irak dan Afghanistan. Kondisi itu berlangsung sejak tahun 2015.

"Masuknya AfD ke Bundestag menandai langkah maju," kata Joerg Forbrig dari lembaga the German Marshall Fund of the United States. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com