Mereka juga mengklaim telah mengambil alih ladang minyak al-Omar, sumber pendapatan militan yang signifikan, Minggu (22/10/2017).
Penyelidik kejahatan perang PBB mengatakan pekan lalu bahwa terjadi “penumpasan kehidupan sipil yang mengejutkan” di Raqqa.
PBB menyebut sekitar 8.000 orang masih terjebak di dalam kota Raqqa dan bahwa hampir 270.000 warga sipil telah mengungsi sejak April.
Serangan udara, baku tembak dan bentrokan di lapangan juga menghancurkan infrastruktur sipil dan rumah warga Raqqa.
Seorang anggota dewan setempat baru-baru ini memperkirakan bahwa setidaknya separuh kota itu hancur.
Pertarungan melawan militan sekarang difokuskan pada benteng terakhir mereka di provinsi timur Suriah, Deir al-Zour.
Sejak awal 2014, ISIS menjadikan Raqqa sebagai pusat “kekhalifahan” Islam versi ISIS.
Mereka menerapkan interpretasi Islam secara ekstrem dengan memberlakukan hukuman pemenggalan kepala, penyaliban, dan penyiksaan untuk meneror warga yang menantang peraturannya.
Baca: Militan ISIS Terakhir Tinggalkan Raqqa, 400 Warga Dibawa Jadi Perisai
Militan ISIS juga menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan menembak mereka yang mencoba melarikan diri.
Kota ini juga menjadi pusat ribuan jihadis dari seluruh dunia yang terpanggil untuk bermigrasi ke sana memenuhi seruan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.