Salin Artikel

Rusia: Koalisi AS "Sapu Bersih" Raqqa Hingga Rata dengan Tanah

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, kondisi di Raqqa sama seperti kondisi kota Dresden di Jerman yang dihancurkan tentara sekutu pada Perang Dunia II.

"Raqqa telah mewarisi nasib Dresden di tahun 1945, disapu bersih dari bumi dengan pemboman yang dilalukan oleh Anglo-Amerika," kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

Dia menuding Barat tampaknya bergegas untuk mengirim bantuan keuangan kepada Raqqa sebagai cara untuk menutupi bukti kejahatannya.

Rusia sendiri telah dituduh melakukan kejahatan perang karena pembomannya di Aleppo tahun lalu.

Koalisi pimpinan AS mengatakan, mereka berusaha meminimalkan risiko terhadap warga sipil dengan mematuhi proses dan prosedur yang ketat.

Namun, para aktivis Suriah menyebut sekitar 1.130 hingga 1.873 warga sipil terbunuh dan banyak dari mereka adalah korban dari serangan udara yang dilakukan tentara koalisi.

Baca: Keseharian Raqqa, Ibu Kota ISIS, Siapa Pun Bisa Mati Setiap Saat

Serangan udara itu untuk membantu aliansi tentara Kurdi dan Arab yang juga dikenal dengan sebutan Pasukan Demokratik Suriah atau Syrian Democratic Forces (SDF) untuk melawan ISIS.

SDF mengumumkan kemenangan di Raqqa pekan lalu setelah pertempuran empat bulan untuk merebut kembali kota tersebut dari ISIS, yang telah menguasai kota itu selama tiga tahun.

Mereka juga mengklaim telah mengambil alih ladang minyak al-Omar, sumber pendapatan militan yang signifikan, Minggu (22/10/2017).

Penyelidik kejahatan perang PBB mengatakan pekan lalu bahwa terjadi “penumpasan kehidupan sipil yang mengejutkan” di Raqqa.

PBB menyebut sekitar 8.000 orang masih terjebak di dalam kota Raqqa dan bahwa hampir 270.000 warga sipil telah mengungsi sejak April.

Serangan udara, baku tembak dan bentrokan di lapangan juga menghancurkan infrastruktur sipil dan rumah warga Raqqa.

Pertarungan melawan militan sekarang difokuskan pada benteng terakhir mereka di provinsi timur Suriah, Deir al-Zour.

Sejak awal 2014, ISIS menjadikan Raqqa sebagai pusat “kekhalifahan” Islam versi ISIS.

Mereka menerapkan interpretasi Islam secara ekstrem dengan memberlakukan hukuman pemenggalan kepala, penyaliban, dan penyiksaan untuk meneror warga yang menantang peraturannya.

Baca: Militan ISIS Terakhir Tinggalkan Raqqa, 400 Warga Dibawa Jadi Perisai

Militan ISIS juga menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan menembak mereka yang mencoba melarikan diri.

Kota ini juga menjadi pusat ribuan jihadis dari seluruh dunia yang terpanggil untuk bermigrasi ke sana memenuhi seruan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

https://internasional.kompas.com/read/2017/10/24/07250081/rusia--koalisi-as-sapu-bersih-raqqa-hingga-rata-dengan-tanah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke