Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Manchester Didorong Perlakuan Tak Adil atas Orang Arab di Inggris

Kompas.com - 26/05/2017, 17:36 WIB

Ayah Abedi diduga anggota kelompok pejuang Islam Libya yang didukung Al Qeada pada tahun 1990an, namun klaim itu dibantah olehnya.

Sebelum terjadinya pengeboman, Salman Abedi memiliki pandangan yang memicu kekhawatiran dari komunitas Muslim di mana ia menjadi anggotanya.

Akram Ramadan, anggota komunitas Muslim Libya di kota Manchester yang menghadiri Masjid Didsbury di kota tersebut, mengatakan bahwa Abedi dilarang masuk masjid setelah dia menginterupsi khotbah seorang Imam yang mengecam kelompok militan ISIS.

Baca: Ayah dan Adik Pelaku Bom Manchester Ditangkap di Libya

"Dia (Abedi) berdiri dan mulai memaki Imam tersebut – ‘Anda berbicara omong kosong’. Dia juga melotot ke arah Imam, dengan tatapan yang mengancam," kata Ramadan mengisahkan peristiwa yang terjadi di masjid tersebut.

Mohammed Fadl, pemimpin masyarakat setempat menyangkal cerita itu, dan mengatakan, walaupun keluarga Abedi terkenal di Manchester, Salman Abedi sendiri jarang menghadiri pertemuan masyarakat.

Fadl menambahkan bahwa dia mendengar ayah Abedi mengambil paspor anaknya, karena kekhawatiran tentang hubungannya dengan tersangka ekstremis dan penjahat.

"Sangat sedikit anggota masyarakat yang dekat dengannya, dan karena itu fanatisme Salman Abedi tidak banyak diketahui oleh masyarakat," katanya.

Ahmed bin Salem, juru bicara pasukan khusus di Libya, mengatakan bahwa Abedi melakukan kontak telepon terakhirnya untuk menghubungi Ibu dan saudara laki-lakinya.

Kerabat Abedi mengatakan bahwa dia hanya berbicara dengan saudaranya, dan meminta agar pesannya disampaikan kepada ibunya.

Baca: Polisi: Pria Pelaku Serangan di Manchester Ikut Tewas dalam Ledakan

"Dia mengucapkan selamat tinggal," kata Salem.

Setahun di Libya

Kerabat Abedi itu juga mengatakan bahwa tersangka yang dicurigai sebagai pembom Manchester tersebut merasa prihatin dengan pembunuhan terhadap Abdel-Wahab Hafidah, seorang perempuan Muslim berusia 18 tahun.

Menurut berita, ia tewas setelah dikejar oleh sekelompok pria pada Mei 2016 di Manchester.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com