Mereka menyelidiki hubungan potensial tersangka dengan Abdalraouf Abdallah, seorang warga Libya yang dipenjara di Inggris karena serangan teror, dan juga kaitannya dengan Raphael Hostey, seorang perekrut kelompok teror Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang terbunuh di Suriah.
Keluarga Abedi juga tetap menjadi fokus penyelidikan, di mana seorang saudara laki-lakinya di Inggris, ayahnya dan saudara laki-laki lainnya di Libya termasuk di antara mereka yang telah ditahan.
Ayah terkait Al Qaeda?
Ayah Abedi diduga anggota kelompok pejuang Islam Libya yang didukung Al Qeada pada tahun 1990an, namun klaim itu dibantah olehnya.
Sebelum terjadinya pengeboman, Salman Abedi memiliki pandangan yang memicu kekhawatiran dari komunitas Muslim di mana ia menjadi anggotanya.
Akram Ramadan, anggota komunitas Muslim Libya di kota Manchester yang menghadiri Masjid Didsbury di kota tersebut, mengatakan bahwa Abedi dilarang masuk masjid setelah dia menginterupsi khotbah seorang Imam yang mengecam kelompok militan ISIS.
Baca: Ayah dan Adik Pelaku Bom Manchester Ditangkap di Libya
"Dia (Abedi) berdiri dan mulai memaki Imam tersebut – ‘Anda berbicara omong kosong’. Dia juga melotot ke arah Imam, dengan tatapan yang mengancam," kata Ramadan mengisahkan peristiwa yang terjadi di masjid tersebut.
Mohammed Fadl, pemimpin masyarakat setempat menyangkal cerita itu, dan mengatakan, walaupun keluarga Abedi terkenal di Manchester, Salman Abedi sendiri jarang menghadiri pertemuan masyarakat.
Fadl menambahkan bahwa dia mendengar ayah Abedi mengambil paspor anaknya, karena kekhawatiran tentang hubungannya dengan tersangka ekstremis dan penjahat.
"Sangat sedikit anggota masyarakat yang dekat dengannya, dan karena itu fanatisme Salman Abedi tidak banyak diketahui oleh masyarakat," katanya.
Ahmed bin Salem, juru bicara pasukan khusus di Libya, mengatakan bahwa Abedi melakukan kontak telepon terakhirnya untuk menghubungi Ibu dan saudara laki-lakinya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan