Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahmad Bocah Suriah yang Kehilangan Kedua Lengannya

Kompas.com - 02/01/2017, 18:01 WIB

Dirgam dan Ahmad sejak tiba di AS pada 2015 dengan visa medis bagi putranya terus berpindah dari satu kamp pengungsi ke  kamp pengungsi lainnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Dirgam bekerja sebagai satpam di sebuah masjid setelah izin kerjanya terbit pada Juli tahun lalu.

Kini Dirgam berharap bisa mengikuti ujian untuk mendapatkan surat izin mengemudi dalam waktu dekat.

Hidup terpisah dari istri dan anak-anaknya sungguh sangat berat bagi Dirgam dan Ahmad.

Putra bungsunya yang tinggal di Turki kini menderita asma, sementara istrinya mengidap darah tinggi dan membutuhkan perawatan.

Sementara, Ahmad, meski kini tinggal di AS, masih kesulitan tidur di malam hari akibat trauma ledakan bom di malam hari.

Ahmad dan ayahya selalu meluangkan waktu untuk berbicara dengan keluarga mereka. Ahmad juga tahu bahwa ibunya kini kerepotan memenuhi kebutuhan adik-adiknya.

Selama ini Ahmad hidup dari donasi umat Muslim di New England dan dia masih bisa mengirimkan sedikit gajinya untuk keluarganya di Turki.

Untuk membahagiakan ibunya, Ahmad kerap menceritakan pengalaman baru yang didapatnya di AS.

"Saya ingin membuatnya bahagia, tetapi itu sangat sulit," ujar Ahmad sedih.

Ahmad kini duduk di kelas empat sebuah sekolah dasar di pinggiran kota Boston.

Para gurunya mengatakan, mereka sangat kagum bagaimana Ahmad bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

"Dia (Ahmad) sangat ingin berbicara dengan banyak orang dan memami banyak hal. Dia tidak pemalu dan saya kira sifat itu sangat membantu dia," ujar Holly Geger, salah seorang guru Ahmad.

Nabil Jalal, warga setempat yang ikut membantu Ahmad mengatakan, mereka memang membuat bocah itu sibuk agar sedikit melupakan masalahnya.

Namun, Jalal memahami, terpisah dari keluargan merupakan hal berat yang harus dihadapi bocah semuda Ahmad.

"Anda tak bisa hanya memiliki satu orangtua. Tak peduli betapa bagusnya hidup di sini, ada hal besar yang hilang dalam hidupnya," tambah Jalal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com