Langkah itu diambil beberapa jam setelah rilis sebuah file audio di YouTube yang diduga merupakan rekaman pertemuan para pejabat tinggi pemerintah, militer, dan intelijen Turki terkait kemungkinan melakukan operasi militer ke Suriah.
PM Recep Tayyip Erdogan menginformasikan para operator telepon seluler dan penyedia jasa internet terkait keputusannya memblokir YouTube. Demikian harian Hurriyet melaporkan.
Langkah Pemerintah Turki ini hanya berselang sehari setelah pengadilan memerintahkan pencabutan pelarangan terhadap YouTube.
Kementerian Luar Negeri Turki mengkritik kebocoran terbaru ini sebagai serangan jahat dan upaya spionase terhadap keamanan nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.