Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2019, 18:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Persiapan Turki untuk menggelar serangan ke kawasan utara Suriah sudah beres, demikian keterangan kementerian pertahanan.

Pada Minggu (6/10/2019), Presiden AS Donald Trump memerintahkan penarikan pasukan dari perbatasan dua negara setelah berbicara dengan Persiden Recep Tayyip Erdogan di telepon.

Baca juga: Pasukan AS Ditarik dari Suriah, Trump Minta Turki dan Kurdi Pikirkan Sendiri Situasinya

Erdogan berulang kali melontarkan ancaman bakal menyerang milisi Kurdi di utara Suriah karena dianggap punya hubungan dengan separatis di Turki.

"Segala persiapan untuk operasi sudah diselesaikan," ujar Kementerian Pertahanan Turki di Twitter, dilansir AFP Selasa (8/10/2019).

Dalam pernyataan resmi, Erdogan memperingatkan dia bisa saja langsung mengerahkan kekuatan militer tanpa didahului peringatan.

Langkah Trump langsung dikritik karena dianggap mengabaikan Kurdi, yang merupakan sekutu AS dalam memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Namun terdapat kebingungan ketika Senin (7/10/2019), Trump berkicau dia mengancam bakal "melenyapkan" ekonomi Turki jika dianggap bertindak berlebihan.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay merespons peringatan Trump dengan menyatakan negaranya tidak akan bertindak berdasarkan adanya ancaman.

"Seperti yang presiden selalu katakan, Turki bakal bertindak di jalurnya, dan menyelesaikannya secara internal," tegas Oktay di Ankara.

Ankara sudah dua kali menggelar serangan. Yakni pada 2016 dan 2018 melawan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), milisi yang jadi tulang punggung SDF.

Turki memandang YPG merupakan teroris, karena dituding punya hubungan dengan milisi Kurdi di dalam Turki, dan berniat menghancurkan mereka.

Baca juga: Trump Ancam Hancurkan dan Lenyapkan Ekonomi Turki jika Bertindak Kelewat Batas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com