WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump pada Jumat (31/5/2019) menekan Meksiko untuk menghentikan imigran menyeberang menuju ke AS.
Pernyataan Trump tersebut muncul sehari setelah mengancam akan mengenakan tarif baru pada impor Meksiko. Langkah tersebut diterapkan dalam upaya untuk membuat negara itu menindak imigrasi ilegal.
Diwartakan Reuters, Trump sebelumnya mengatakan akan menaikkan tarif, kecuali Meksiko menghentikan rombongan imigran agar tidak melintasi perbatasan.
Baca juga: Pertemuan dengan Trump Gagal, Kim Jong Un Bunuh Pejabat Seniornya
Rencananya, dia akan mengenakan tarif 5 persen pada impor Meksiko mulai pada 10 Juni 2019 dan meningkat setiap bulan hingga 25 persen pada 1 Oktober 2019.
"Meksiko mengambil keuntungan dari AS, sudah puluhan tahun, mereka dapat dengan mudah memperbaiki masalah ini," kicaunya di Twitter.
Mexico has taken advantage of the United States for decades. Because of the Dems, our Immigration Laws are BAD. Mexico makes a FORTUNE from the U.S., have for decades, they can easily fix this problem. Time for them to finally do what must be done!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 31 Mei 2019
"Saatnya bagi mereka untuk akhirnya melakukan apa yang harus dilakukan," imbuhnya.
Trump telah menjadikan imigrasi sebagai prioritas untuk pemerintahannya. Namun, dia tidak mendorongnya melalui perubahan kebijakan imigrasi.
Dia juga tidak menerima persetujuan Kongres untuk membiayai tembok perbatasan yang diusulkan.
Pemerintahan AS sedang menghadapi banyaknya migran yang melintasi perbatasan secara ilegal.
In order not to pay Tariffs, if they start rising, companies will leave Mexico, which has taken 30% of our Auto Industry, and come back home to the USA. Mexico must take back their country from the drug lords and cartels. The Tariff is about stopping drugs as well as illegals!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 31 Mei 2019
Sebagian besar mereka berasal dari keluarga di Amerika Tengah yang melarikan diri dari kemiskinan, kekerasan dan korupsi di negara asal mereka.
Di sisi lain, tarif baru juga bisa mengancam kesepakatan perdagangan dengan Meksiko dan Kanada, yang juga Gedung Putih dorong agar Kongres menyetujui.
Baca juga: Pentagon Bantah Hilangkan Kapal USS John McCain dari Pandangan Trump
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, pemerintahan Trump telah sepenuhnya memikirkan ancaman pengenaan tarif.
"Kami tidak hanya memikirkan hal ini. Tetapi kami sudah membicarakannya sejak presiden, tidak hanya pada masa kampanye, tetapi juga saat menjabat," ucapnya kepada Fox News Channel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.