Turki Akan Mobilisasi OKI untuk Melawan Fasisme Eropa

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Selasa (14/3/2017), mengatakan, akan meningkatkan upayanya melawan rasialisme, Islamofobia, dan xenofobia.

Upaya ini, ujar Erdogan, akan dilakukan di berbagai organisasi internasional khususnya di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

"Masalah ini bukan hanya masalah Turki. Fasisme kini menunjukkan wajah kotornya secara negatif memengaruhi umat Muslim dan orang asing yang tinggal di Eropa," ujar Erdogan.

Erdogan kemudian menyerukan agar semua warga Turki, Muslim, dan orang asing di Jerman dan Belanda agar tak memilih partai politik yang memiliki kebijakan anti-Turki.

Sementara itu, Erdogan kembali menyerang Belanda dengan menyebut negeri itu bertanggung jawab atas pembantaian massal terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II berakhir.

"Kita mengetahui Belanda dari pembantaian Srebrenica. Kita memahami betapa busuknya karakter mereka dari pembantaian 8.000 orang Bosnia di sana," tambah Erdogan.

Erdogan merujuh pada sebuah batalion angkatan darat Belanda yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Bosnia.

Pasukan Belanda gagal mencegah pembantaian 8.000 pria dan anak laki-laki Bosnia di Srebrenica yang dilakukan pasukan Serbia pada 1995.

Pada 2002, pemerintahan PM Wim Kok mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung jawaban kegagalan militernya mencegah pembantaian itu.