Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Turki Dituduh Memukuli Seorang Pengunjuk Rasa

Kompas.com - 16/05/2014, 16:04 WIB
ANKARA, KOMPAS.com — Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dituding memukul seorang pengunjuk rasa saat mengunjungi kota Soma, tempat ratusan orang pekerja tambang tewas karena kecelakaan kerja.

Sebuah video amatir yang diambil saat kunjungan Erdogan itu juga memperlihatkan dua orang pengawal sang Perdana Menteri memukuli seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah. Rekaman itu diambil setelah Erdogan terpaksa harus berlindung di dalam sebuah toko kelontong setelah dia dicemooh saat berjalan melewati massa di kota tambang Soma.

Mobil Erdogan kemudian juga diserang para pengunjuk rasa yang menyerukan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri. Seorang politisi Partai Gerakan Nasionalis (MHP), Lutfu Turkkan, mengklaim dia berbicara dengan Taner Kuruca, pria yang konon dipukul Erdogan.

"Saya berbicara dengan Kuruca. Dia mengatakan sedang berbelanja di toko saat Erdogan menyerangnya karena mengira dia adalah seorang pengunjuk rasa," kata Turkkan lewat akun Twitter-nya.

"Kuruca mengatakan, dia juga dipukuli pengawal Erdogan. Kepada saya, Kuruca mengatakan satu-satunya yang dia ingat adalah serangan Erdogan," tambah Turkkan.

Laporan lain mengatakan, seorang pria, yang meneriakkan slogan yang mengkritik pemerintah, dikejar Erdogan hingga ke dalam toko. Di dalam toko itu, Erdogan menangkap pria itu dan kemudian memukulnya dua atau tiga kali.

Sementara itu, sejumlah foto yang muncul terpisah memperlihatkan salah seorang penasihat Perdana Menteri, Yusuf Yerkel, menendang seorang pengunjuk rasa yang tengah dijatuhkan polisi ke tanah.

Foto-foto ini semakin memicu kemarahan rakyat yang sudah merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah menangani kecelakaan tambang di Soma. Rakyat mengatakan, para pemimpin politik Turki tidak menunjukkan empati dan rasa duka terkait tragedi yang menewaskan ratusan orang itu.

Tuduhan pemukulan ini muncul pada saat Pemerintah Turki mengatakan korban tewas dalam kecelakaan tambang di Soma kemungkinan akan melampaui jumlah 300 orang.

Menteri Energi Taner Yildiz mengatakan, setidaknya 18 orang pekerja masih terjebak di dalam tambang yang runtuh itu. Sejauh ini dipastikan 284 orang tewas dan masih banyak jenazah yang akan diangkat dari dalam tambang dalam beberapa jam ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com