Otoritas keamanan ini menyatakan telah menembak mati pemimpin kartel obat bius terkenal, Nazario Moreno, Minggu (9/3/2014). Masalahnya, pada Desember 2010, Pemerintah Meksiko juga sudah mengumumkan kematian Moreno.
Pada 2010, Moreno dikabarkan tewas setelah baku tembak selama dua hari. Kabar tersebut dilontarkan oleh orang yang kemudian menjadi Presiden Meksiko, Felipe Calderon.
Para pejabat Meksiko berkilah, laporan kematian Moreno pada 2010 tidak akurat. Sekretaris Eksekutif Sistem Keamanan Publik Meksiko, Monte Alejandro Rubido Garcia, menyatakan Moreno masih terlihat "sangat hidup" ketika berhadapan dengan pasukan federal, Minggu.
Semula, kata Rubido, pasukan federal hanya ingin menangkap Moreno. Pemimpin kartel itu ditembak mati setelah dia terlebih dahulu melepaskan tembakan.
Selama bertahun-tahun beredar rumor bahwa Moreno masih hidup. Saat mengumumkan kematian Moreno pada 2010, Pemerintah Meksiko tak memperlihatkan bukti. Pada 2011, jaksa mengakui mereka tak pernah melihat mayat Moreno dan karenanya tak bisa mengonfirmasi kematian Moreno.
"Kita tak pernah menemukan tubuh, sidik jari, maupun mayat Moreno," ujar salah satu ahli forensik di College of William and Mary, kepada CNN, tahun lalu. "Kita tahu situs pemakamannya, tapi tak pernah ada tubuh yang digali dari sana. Ada banyak pertanyaan.
Otoritas Meksiko, Minggu, memastikan hasil tes sidik jari lelaki yang ditembak mati pada siang itu adalah Moreno. "Dari analisis sidik jari kami telah mengonfirmasi 100 persen bahwa ini adalah Nazario Moreno Gonzalez," kata Tomas Zeron, kepala investigasi di kantor kejaksaan federal, sebagaimana dikutip dari AP. Namun, mereka kini sedang menunggu hasil tes DNA.
Moreno punya banyak julukan. Di antara julukan itu adalah "The Craziest One", "El Chayo", dan "The Doctor". Dia adalah pendiri La Familia Michoacana, kartel yang bermula dari negara bagian di barat Meksiko, Michoacan.
Sumber: CNN/AP