Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2020, 07:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China mengumumkan korban meninggal akibat virus corona "Covid-19" mencapai 1.483 orang setelah adanya 116 kasus kematian baru.

Selain itu, juga terdapat 4.823 kasus penularan baru, yang membuat angka korban infeksi mencapai 64,627 di Negeri "Panda".

Baca juga: Kala Virus Corona Picu Harga Masker hingga Bawang Putih Melonjak

Pada Kamis (13/2/2020), China sempat mencatat kasus harian tertinggi, di mana 242 korban meninggal dengan angka infeksi virus corona berada di level 14.800.

Kenaikan itu terjadi setelah otoritas setempat melakukan perubahan pada kriteria diagnosa, di mana yang sebelumnya fokus kepada analisa gejala.

Adanya metode baru tersebut membuat lonjakan baik di angka kematian maupun infeksi harian, memunculkan dugaan bahwa jumlah penyebaran jauh lebih besar dari data beberapa pekan lalu.

Dilansir SCMP dan AFP Jumat (14/2/2020), protokol pemantauan itu bersamaan dengan pembersihan terhadap pejabat tinggi di Provinsi Hubei.

Sebabnya, publik mengkritik bagaimana penanganan pemerintah lokal atas virus yang pertama kali tercatat di kota Wuhan, sebelum menyebar hingga ke seluruh dunia.

Sementara di seluruh dunia, virus corona "Covid-19" telah menginfeksi setidaknya 26 negara, dengan lebih dari 65.200 terpapar.

Sejauh ini, sudah ada tiga kasus kematian dilaporkan di luar China. Yakni masing-masing terjadi di Filipina, Hong Kong, dan Jepang.

Di Amerika Serikat (AS), yang sejauh ini sudah mengumumkan 15 kasus infeksi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memberikan penjelasan.

Dalam pernyataan Kamis, CDC menyebut bahwa virus corona tersebut bisa menular dari orang yang sama sekali tak menunjukkan gejala.

Baca juga: Antipasi Virus Corona, BPKS Tunda Kapal Pesiar Singgah Ke Sabang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com