Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Ayah di Suriah Ajari Anaknya Tertawa Dengar Ledakan Bom | Kisah Korban Bully Quaden Bayles

Kompas.com - 23/02/2020, 13:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Seorang ayah di Suriah menjadi viral setelah mengajari putrinya untuk tertawa setiap kali mereka mendengar suara ledakan bom.

Dalam video yang diunggah, nampak si bocah bernama Salwa yang berusia tiga tahun tertawa terpingkal-pingkal tatkala mendengar deru pesawat.

Kemudian dari Australia seorang bocah bernama Quaden Bayles menjadi perbincangan dunia setelah sang ibu mengunggah video dia menjadi korban bully.

Dukungan dan donasi pun mengalir. Namun, muncul sebuah klaim bahwa dia sebenarnya menipu untuk mendapat simpati, dengan usianya diklaim 18 tahun.

Fakta sebenarnya mengenai Quaden dan kisah inspiratif Salwa bisa Anda saksikan dalam kabar dunia sepekan selama Senin (17/2/2020) hingga Minggu (23/2/2020).

1. China Mengeluh Ada Negara yang Bereaksi Berlebihan atas Wabah Virus Corona
Pemerintah China mengeluhkan ada negara yang bereaksi berlebihan terhadap wabah virus corona yang sudah membunuh lebih dari 1.600 orang.

Menteri Luar Negeri Wang Yi membela cara negaranya dalam menangani virus, seraya mengakui bahwa wabah tersebut adalah "tantangan hebat".

Wang menuturkan bahwa tidak hanya negaranya, namun juga dunia menghadapi tantangan berat karena merebaknya virus corona sejak Desember 2019.

Seperti apa pernyataan lengkap Wang, dan bagaimana keluhan yang dia sampaikan, Anda bisa menyimaknya secara lengkap di sini.

2. Kisah Pasien Singapura Sembuh dari Virus Corona: Rasanya Seperti Mau Mati
Nyonya Zhang (47) yang dirawat di ICU dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19 pada Minggu (16/02/2020).

Dia merupakan salah satu dari 92 orang Singapura lain yang dikarantina sejak evakuasi mereka dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Dia menuturkan bagaimana rasa sakit yang dialaminya, dan mengetahui bagaimana putranya juga positif tertular virus bernama resmi Covid-19 itu.

Seperti apa kisah dan pengalaman Nyonya Zhang, Anda bisa menyimaknya secara lengkap di sini.

3. Ayah di Suriah Ini Ajari Anaknya Tertawa Setiap Dengar Ledakan Bom
Seorang ayah di Suriah mempunyai cara cerdas agar anaknya tidak trauma dengan konflik, yakni mengajarinya tertawa ketika mendengar suara ledakan bom.

Dalam video yang menjadi viral, nampak si gadis kecil Salwa tertawa-tawa ketika mendengar suara bom yang berdentum-dentum.

Abdullah al-Mohammad membawa keluarganya, termasuk si anak Salwa, harus mengungsi dari rumah mereka di Saraqib, kota di sebelah timur Idlib.

Mengapa Abdullah memutuskan mengajarkan anaknya tertawa saat mendengar suara bom, Anda bisa mendapatkan jawabannya di sini.

4. Penembak Rasial di Jerman Anggap Negara Turki dan Israel Paling Pantas Dihancurkan
Tragedi penembakan di Hanau, Jerman, menyisakan sejumlah kesedihan bagi keluarga dan kerabat korban. Pelaku penembakan juga mengakhiri hidupnya setelah dia berhasil melancarkan aksinya di Hanau.

Hal itu membuat pertanyaan lebih lanjut terkait dasar penembakan yang dilakukan tersangka.

Tobias R, seperti dilansir AFP, pernah menuliskan sekitar 24 halaman dokumen acak yang berisi tentang keinginannya untuk melenyapkan lebih dari 20 negara di dunia.

Seperti apa tulisan yang dibuat oleh Tobias R sebelum membunuh sembilan orang di dua bar shisha di Hanau, Anda bisa membacanya di sini.

5. Korban Bully Quaden Bayles Dikabarkan Berusia 18 Tahun, Ini Fakta Sebenarnya
Sebuah teori konspirasi jahat mengungkapkan adanya kecurangan yang dilakukan oleh Quaden Bayles yang menjadi viral setelah ibunya mengunggah video dia menjadi korban bully.

Bocah usia 9 tahun itu dianggap telah memalsukan jati dirinya. Dalam unggahan yang beredar, dia disebut sebenarnya berusia 18 tahun dan membuat video tentang keinginan bunuh diri agar mendapat banyak donasi.

Tuduhan tersebut disampaikan oleh seorang netizen di akun media sosialnya, yang saat ini dilaporkan unggahan itu sudah dicabut.

Benarkah Quaden Bayles berusia 18 tahun? Anda bisa menemukan jawabannya sekaligus fakta lengkapnya di tautan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com