Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pengeboman Idlib di Suriah: Semoga Tuhan Membalas Assad dan Rusia

Kompas.com - 14/02/2020, 10:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

DAMASKUS, KOMPAS.com - Seorang anak yang menjadi korban pengeboman di Idlib, Suriah, berharap semoga Tuhan membalas Presiden Bashar al-Assad dan Rusia.

Wajih Al Asali tengah berada di bengkel mobil ketika serangan udara terjadi di lokasinya, dan membuat kawasan itu menjadi puing-puing.

Kini, Wajih dirawat dengan tubuh penuh perban, jari-jari yang membengkak serta terkena kotoran dan darah, maupun napas yang terasa berat.

Baca juga: Erdogan Ancam Suriah Bakal Membayar Mahal jika Tentaranya Diserang

Serangan udara itu terjadi di salah satu alun-alun utama Idlib, dengan tujuh anak dilaporkan tewas, demikian laporan Sky News Kamis (13/2/2020).

Ratusan ribu orang memutuskan mengungsi dari provinsi di sebelah barat laut Suriah, dan berbatasan dengan Turki di tengah gempuran pasukan pemerintah.

Ayah Wajih adalah anggota kelompok pemberontak. Namun, adalah anaknya yang harus menanggung akibat karena orangtuanya tak mendukung Damaskus.

"Kami hanya sedang duduk di bengkel. Namun, mereka mencoba menyerang kami. Semoga Tuhan membalas dengan membunuh Bashar (Assad) dan Rusia," ujar Wajih.

Korban anak-anak lain yang diangkat dari reruntuhan pasca-serangan adalah Rinad Zaidan. Dia tengah bermain dengan adiknya, Mohammed, ketika tertimpa puing-puing gedung.

Dari lokasi aman di dekat perbatasan Turki, Rinad yang kepalanya diperban mengisahkan bagaimana dia dan adiknya segera diselamatkan.

"Pertahanan sipil (White Helmets) membawa kami ke rumah sakit. Mereka mengambil pecahan dari pipi serta kepala adik saya," jelasnya.

Tim penyelamat kemudian beralih kepada bocah tujuh tahun itu di mana dia dipindahkan ke rumah sakit lain agar luka di tubuhnya segera dirawat.

Rinad dan keluarganya memutuskan meninggalkan rumah mereka di Saraqib tiga hari lebih awal sejak penyerangan tersebut.

Rinad melanjutkan, dia ingin segera kembali ke sekolah setelah serangan berakhir dan belajar. "Saya ingin jadi dokter dan merawat anak-anak," katanya.

Baca juga: Potret al-Hol, Kamp Pengungsian ISIS di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com