Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaukus Iowa, Ajang Mencari Penantang Trump, Diwarnai Kekacauan

Kompas.com - 04/02/2020, 18:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

DES MOINES, KOMPAS.com - Kaukus Iowa, ronde pertama upaya Partai Demokrat mencari penantang Presiden Donald Trump, dilaporkan diwarnai kekacauan karena masalah teknologi.

Petinggi partai setempat menyatakan, mereka memutuskan menunda merilis hasil karena menganggapnya "masalah pelaporan", yang diharapkan bakal terpecahkan Selasa (4/2/2020).

Pada Senin (3/2/2020), lebih dari 1.600 gereja, perpustakaan, hingga sekolah dibanjiri pendukung masing-masing kandidat penantang Trump di Kaukus Iowa.

Baca juga: Survei Calon Penantang Trump Sangat Ketat, Pemenang Kaukus Iowa Sulit Ditebak

Meski masih belum ada pengumuman, BBC memberitakan Selasa (4/2/2020), sejumlah calon presiden dari Partai Demokrat telah mengklaim kemenangan.

Senator Vermont Bernie Sanders menyebut dia unggul dalam kaukus itu berbekal penghitungan internal timnya. Dia disebut unggul dari mantan Wali Kota South Bend, Pete Buttigieg.

Sementara Buttigieg kepada pendukungnya menyatakan, dia akan melangkah menuju kaukus New Hampshire, digelar pada 11 Februari, dengan kemenangan.

Sistem pemilihan di Iowa digelar di mana warga bakal menghadiri pertemuan pendahuluan sebelum voting, ditandai dengan hitung kepala atau acungan jari.

Para pemilih di pemilihan pendahuluan, sama seperti di New Hampshire, bakal memberikan suaranya dengan datang ke bilik atau secara rahasia.

Baca juga: Sanders Kalahkan Hillary di Kaukus Maine

Apa kata panitia mengenai situasi Kaukus Iowa?

Juru bicara Partai Demokrat Iowa (IDP), Mandy McClure berujar, pihaknya menemukan adanya "inkonsistensi pada laporan tiga tahapan hasil".

Dia menjelaskan bahwa kekacauan tersebut terjadi karena "masalah laporan", dari pada adanya upaya peretasan atau intervensi hasil.

McClure menyanggah bahwa aplikasi yang diciptakan untuk mencatat adanya pelaporan mengalami masalah. Dia menyebut butuh waktu sebelum semua data terkumpul.

Sementara Ketua IDP, Troy Price menekankan, jajarannya sudah melakukan validasi terhadap semua datang yang mereka dapatkan dari dokumen tertulis.

"Sistem ini membutuhkan waktu dari yang diprediksi. Namun semuanya berjalan sesuai dengan jalur sehingga kami bisa menampilkan hasilnya," tegasnya.

Aturan pelaporan berubah, di mana Demokrat Iowa harus melaporkannya dalam tiga tahap ke markas pusat, dibanding di edisi terdahulu di mana tinggal menyerahkan hasil akhir.

Baca juga: Menangi Kaukus Maine, Ted Cruz Kembali Pecundangi Donald Trump

Apakah aplikasi mengalami masalah?

Pernyataan McClure bertolak belakang dengan keterangan panitia di level county, di mana mereka menyalahkan masalah teknologi.

Mereka mengungkapkan aplikasi yang digunakan mengalami malfungsi, di mana kapten sektor harus melaporkannya ke level negara bagian.

Namun, saluran telepon ke Des Moines dilaporkan terus sibuk. Seperti yang dialami Ketua IDP di Scott County, Elesha Gayman.

Dia mengatakan banyak panitia di wilayahnya mengalami masalah dalam melaporkan hasil, dengan telepon terus menerus dalam nada sibuk.

Pernyataan yang sama juga disuarakan Ketua Dallam County, Bryce Smith, maupun wakil ketua di Black Hawk County, Nate Gruber.

"Tidak terlalu berfungsi (aplikasi untuk pelaporan). Semuanya harus menelepon kantor partai di level negara bagian untuk melapor," papar Gruber.

Baca juga: Mengenal Kaukus dalam Tahapan Pemilu AS

Bagaimana tanggapan yang muncul?

Di tengah kekacauan yang muncul, tim kampanye mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengirim surat kepada IDP untuk menyatakan kekhawatiran mereka.

"Aplikasi yang seharusnya menayangkan hasil kaukus bermasalah. Telepon cadangan yang masuk ke dalam sistem juga bermasalah," jelas surat tersebut.

Insiden itu juga direspons kubu Trump, di mana manajer kampanye Brad Parscale menyindir dan menyebut publik harusnya bisa meragukan keadilan dalam sistem itu.

Sementara putra tertua Trump, Donald Jr, berkicau di Twitter bahwa hasil yang dibuat oleh Demokrat dalam Kaukus Iowa "sudah disetting".

Setelah ini, ronde pemilihan bakal berlanjut di New Hampshire pada pekan depan. Kemudian dilanjut di Nevada dan Carolina Selatan.

Kemudian pada Super Tuesday, tepatnya di 3 Maret, 15 negara bagian dan teritori bakal menggelar voting. Adapun pemenang akan diumumkan dalam konvensi di Milwaukee, Wisconsin, Juli nanti.

Si pemenang bakal bertarung melawan petahana dalam Pilpres AS 2020 yang bakal digelar pada 3 November mendatang.

Baca juga: Déjà vu 2008: Hillary dan Kaukus Iowa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com