“Kumis Harris adalah simbol tidak hormat AS terhadap Korsel. Harris lebih mirip dengan seorang Gubernur Jenderal dibandingkan seorang diplomat.” bunyi pernyataan surat kabar itu.
Merespons kemarahan rakyat Korsel, Harris menyatakan dia ingin membuat perbedaan selama menjadi tentara, dan ditugaskan sebagai diplomat.
Baca juga: Malnutrisi hingga Kumis Pa Joko, Inilah 7 Faktor Risiko Pneumonia
Dengan berkelakar, dia ingin supaya lebih tinggi namun tak memungkinkan. "Saya ingin lebih muda tetapi juga tidak mungkin. Namun, saya dapat menumbuhkan kumis, dan saya memutuskan melakukannya.” jelasnya.
Mantan Panglima Komando Pasifik AS itu menyebut pemberitaan terhadap kumisnya sesuatu yang konyol dan tidak relevan dengan jabatannya.
“Kumis saya menjadi bulan-bulanan. Saya percaya kritik ini muncul karena latar belakang etnis saya yang seorang Amerika berdarah Jepang.”
Harris melanjutkan tidak ada yang mengkritik pemimpin kemerdekaan Korea yang berkumis. Dia menegaskan tidak berencana mencukur kumisnya.
“Saya adalah saya, Kalian harus meyakinkan saya jika kumis ini berpotensi merusak hubungan diplomatik AS dan Korsel.” tukas Harris.
Baca juga: Kelakar M Prasetyo soal Kumisnya dan Kumis Penerusnya...
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan