GIG ECONOMY adalah kapitalisme yang paling brutal. Semua orang ingin menciptakan "unicorn" berikutnya – yang otomatis mengganggu bisnis konvensional skala global seperti Airbnb dan Netflix.
Namun, calon juara sering berakhir seperti WeWork, yang gagal melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) pada Agustus lalu menunjukkan dugaan adanya penurunan keuntungan sebesar 75 persen dari 40 miliar dollar AS menjadi 10 miliar dollar AS.
Sang pendiri perusahaan yang berambut panjang dan perokok ulung, Adam Neumann, pun raib dengan penuh aib. Menurut laporan media baru-baru ini, kondisi itu bisa menyebabkan krisis keuangan.
Foodpanda, bagian dari grup Delivery Hero yang terdaftar di bursa saham Jerman menghadapi tantangan di Malaysia – sebuah pasar yang diklaim Managing Director lokalnya, Sayantan Das, telah dikuasai 92 persen per Juni 2018.
Baca juga: Foodpanda Berhenti Beroperasi di Indonesia
Baru-baru ini, layanan pengiriman makanan tersebut berusaha mengubah ketentuan pembayaran kepada pengendara sepeda motor yang merupakan aset penting perusahaan.
Hal ini memicu mogok dari para pengendara, serta pengawasan pemerintah di bawah administrasi Pakatan Harapan (PH) Tun Dr. Mahathir Mohamad yang memiliki fokus "berbagi kemakmuran".
Kontroversi tersebut menggarisbawahi besarnya risiko gig economy.
Tim Ceritalah menghadiri dialog emosional antara pengendara Foodpanda dan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, beberapa waktu lalu.
Muhammad Hajid, seorang siswa sembilan belas tahun yang kurus dan cerewet, adalah salah satu dari mereka yang hadir di kediaman menteri. Dia menjadi kurir makanan paruh waktu sejak Desember 2018. Dia berharap dapat menanggung biaya kuliah dan membantu ibunya.
Awalnya, menurut Hajid, semua berjalan dengan baik. Dia mengklaim pada September lalu--saat libur semester—dia bisa membawa pulang MYR3000. Itu hasil kerja kerasnya. Hajid mencatat mendapatkan 28 shift dalam sebulan (yang pada dasarnya 315 jam) dan 311 pengiriman.
"Saya berencana untuk melakukan ini penuh waktu karena bayarannya sangat baik," Hajid bercerita.
Namun, dengan perubahan sistem pembayaran Foodpanda, Hajid menjadi ragu akan masa depannya. Mengapa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.