Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Jika Pakistan dan India Perang Nuklir, 125 Juta Orang Bakal Tewas

Kompas.com - 03/10/2019, 14:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Sebagai perbandingan, selama Perang Dunia II yang berlangsung 1939-1945 silam, sekitar 75-80 juta orang di dunia terbunuh.

Skenario paling mengerikan yang ditawarkan peneliti adalah adanya senjata 100 kiloton, enam kali lebih besar dari bom atom Hiroshima.

Satu semburan udara dari bom itu bisa menewaskan dua juta orang, dan melukai 1,5 juta penduduk lainnya. Namun, sebagian besar bakal tewas akibat badai api setelah ledakan.

Dalam makalah yang disajikan, India bakal menderita korban dua sampai tiga kali lebih banyak dari pada Pakistan.

"Sebab dalam skenario kami, Pakistan akan menggunakan lebih banyak senjata, dan karena India mempunyai lebih banyak populasi dan kota padat penduduk."

Namun jika yang jadi perbandingan adalah populasi perkotaan, maka Islamabad bakal menderita kerugian dua kali lebih banyak dari India, dengan hari kiamat akibat perang nuklir baru dimulai.

Baca juga: Jepang: Ancaman Militer China Lebih Berbahaya Dibanding Senjata Nuklir Korea Utara

Dalam rilis makalah, badai api itu melepaskan 16-36 juta karbon hitam ke atmosfer, dan menyebar dalam beberapa pekan.

Jelaga itu pada akhirnya akan menyerap radiasi matahari, memanaskan udara, serta meningkatkan asap. Pancaran sinar matahari akan menurun antara 20-35 persen.

Permukaan Bumi bakal mendingin 2-5 derajat Celsius, dan mengurangi curah hujan antara 15-30 persen. Bumi bakal mengalami kekurangan pangan dengan dampaknya terasa 10 tahun kemudian.

Robock berharap, penelitian mereka bisa membuka mata dunia bahwa senjata nuklir adalah senjata genosida, jadi tidak bisa digunakan sembarangan.

Johann Chacko, kolumnis Quartz India menuturkan makalah itu memberi perspektif agar dunia bisa menilai kerugian jika mempunyai senjata nuklir.

Baca juga: Di Hadapan PBB, Pakistan Peringatkan Ancaman Genosida di Kashmir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com