ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan kepada pemerintah negara asing agar lebih berhati-hati sebelum menyalahkan Iran atas serangan ke fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September lalu.
Menurut Erdogan, bukan tindakan yang tepat jika menempatkan seluruh beban kesalahan kepada Teheran.
Sebagaimana diketahui, serangan drone dan rudal pada dini hari telah menghancurkan dua fasilitas minyak milik Aramco di Arab Saudi.
Akibat serangan tersebut, produksi minyak di Arab Saudi mengalami penurunan hingga separuhnya, serta memicu kenaikan harga minyak dunia.
Baca juga: Menteri Arab Saudi: Kesabaran AS terhadap Iran Ada Batasnya
Kelompok pemberontah Yaman, Houthi, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Amerika Serikat dan Arab Saudi menolak klaim itu.
Sebaliknya, Washington dan Riyadh mengaku memiliki bukti tentang keterlibatan Iran dan pemimpin tertingginya Ayatollah Ali Khamenei dalam serangan tersebut.
Tudingan itu langsung dibantah keras oleh Iran, yang juga menyatakan bahwa mereka siap membalas apabila ada serangan dari negara lain.
"Saya tidak berpikir itu akan menjadi hal yang tepat untuk menyalahkan semuanya kepada Iran," ujar Erdogan, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Rabu (25/9/2019).
Baca juga: Macron: Trump Harus Bertemu Presiden Iran Sekarang
Menurut Erdogan, serangan ke Arab Saudi datang dari beberapa bagian Yaman.
"Jika kita hanya menjatuhkan semua beban (kesalahan) kepada Iran, hal itu tidak akan menjadi cara yang benar. Karena bukti yang tersedia tidak selalu menunjukkan fakta itu," kata Erdogan dikutip Reuters.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.