Pemimpin redaksi Global Times Hu Xijin menyatakan bahwa kehadiran militer di Shenzhen adalah tanda bahwa China bersiap untuk mengintervensi Hong Kong.
"Jika mereka tak segera beranjak dari jurang dan terus memaksakan situasi kritis, kekuatan China bakal datang ke Hong Kong kapan saja," tegas Hu.
Baca juga: Kekuatan China Bakal Datang ke Hong Kong Kapan Saja
Meski sudah ada berbagai foto latihan, diplomat di Hong Kong menyebut pemerintah China bakal berpikir masak-masak sebelum menempuh opsi pengerahan pasukan.
Para pemimpin daratan utama tentu paham bahwa membawa tentara ke Hong Kong bakal meruntuhkan kepercayaan internasional akan "satu negara, dua sistem" yang dianut.
Seorang diplomat senior menuturkan, memang mereka sudah mengetahui adanya eskalasi yang ditandai kehadiran paramiliter Negeri "Panda" di Shenzhen.
"Namun, kami masih yakin bahwa itu masih sebatas propaganda untuk memberi pesan. Truk itu tak akan bergulir," ujar diplomat yang menolak identitasnya disebutkan itu.
Analis keamanan dari International Institute of Strategic Studies Alexander Neill menyatakan, butuh skenario lebih besar jika ingin melihat pasukan itu maju ke Hong Kong.
Baca juga: Terungkap, yang Dikerahkan ke Perbatasan Hong Kong adalah Pasukan Paramiliter China
"Saya kira kita harus melihat skenario bahwa kepentingan internasional China tengah terancam dan tidak bisa dilindungi oleh pemerintah maupun polisi Hong Kong," paparnya.
Skenario terburuk itu adalah pejabat China di Hong Kong diculik atau dibunuh, atau ketika pemerintah kehilangan kendali atas penegak hukum.
"Kita masih jauh dari momen seperti itu. Jadi, saya kira apa yang kita lihat saat ini adalah propaganda melalui sikap keras di banyak tempat," jelasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan