Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Paramiliter China Gelar Latihan di Perbatasan Hong Kong

Kompas.com - 15/08/2019, 18:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

"Namun, kami masih yakin bahwa itu masih sebatas propaganda untuk memberi pesan. Truk itu tak akan bergulir," ujar diplomat yang menolak identitasnya disebutkan itu.

Analis keamanan dari International Institute of Strategic Studies Alexander Neill menyatakan, butuh skenario lebih besar jika ingin melihat pasukan itu maju ke Hong Kong.

Baca juga: Terungkap, yang Dikerahkan ke Perbatasan Hong Kong adalah Pasukan Paramiliter China

"Saya kira kita harus melihat skenario bahwa kepentingan internasional China tengah terancam dan tidak bisa dilindungi oleh pemerintah maupun polisi Hong Kong," paparnya.

Skenario terburuk itu adalah pejabat China di Hong Kong diculik atau dibunuh, atau ketika pemerintah kehilangan kendali atas penegak hukum.

"Kita masih jauh dari momen seperti itu. Jadi, saya kira apa yang kita lihat saat ini adalah propaganda melalui sikap keras di banyak tempat," jelasnya.

Sepuluh pekan krisis yang disertai gesekan antara pengunjuk rasa dan polisi menjadi krisis terburuk sejak Hong Kong diserahkan dari Inggris ke China 1997 silam.

Sebanyak 17 orang ditangkap pada Rabu, membuat jumlah kelompok penentang pemerintah yang ditahan sejak aksi besar terjadi Juni lalu mencapai 748 orang.

Dalam konferensi pers, polisi menerangkan pos penjagaan mereka selalu dikepung oleh demonstran, dengan terjadi 76 serangan semenjak krisis dimulai.

Kemudian bandara mulai berfungsi normal pada Kamis setelah pendemo mendudukinya dan memaksa otoritas membatalkan sekitar 1.000 penerbangan pekan ini.

Aksi protes ini menjadi salah satu tantangan terbesar yang pernah dihadapi oleh Presiden China Xi Jinping sejak dia berkuasa tujuh tahun silam.

Baca juga: Trump: Presiden China Bisa Selesaikan Krisis Hong Kong dengan Cepat dan Manusiawi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com