JAKARTA, KOMPAS.com - Harga masker di Indonesia meroket, di mana kenaikannya bisa menyentuh level 10 kali lipat di tengah wabah virus corona.
Sejumlah media internasional seperti Straits Times melaporkan bahwa harga pelindung hidung dan mulut tersebut bisa melebihi harga satu gram emas.
Di tengah melonjaknya harga masker di tengah virus corona, terbersit pertanyaan bagaimana harga masker di negara lain.
Baca juga: Lonjakan Harga Masker di Indonesia Jadi Sorotan Media Internasional
Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan cara pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun penjual di negara lain, untuk menjaga kestabilan harga.
Dilansir South China Morning Post, Sebanyak 10 ribu orang rela mengantre di depan pabrik industri besar di Kowloon untuk mendapatkan masker pelindung wajah.
Masker ini dijanjikan oleh industri tersebut sebanyak ribuan kotak setelah ketersediaannya di toko resmi merosot.
Setiap kotak berisi 50 lembar masker masih dihargai sebesar 80 dollar Hong Kong atau setara dengan Rp 140 ribu. Separuh harga dari satu kotak masker di Indonesia yang sudah meroket harganya.
Baca juga: YLKI Desak Pemerintah Turun Tangan Kontrol Harga Masker yang Melonjak
Masker tersebut dikirim dari Dubai, sebuah perusahaan yang tidak memiliki sertifikasi kesehatan karena waktu yang diperlukan cukup singkat.
Manajer Proyek Luck Well selaku pihak penjual, Jerry Law, menuturkan bahwa pihaknya bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Atau kalau pun dijual ke pihak pengecer, mereka juga tetap akan meraup untung karena harganya bisa meningkat beberapa kali lipat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.