JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyatakan, kepentingan Indonesia nomor satu ketika ditanya apakah memilih AS atau China.
Pernyataan itu disampaikan sang presiden dalam wawancara khusus dengan BBC di Bandara Internasional Yogyakarta Baru pada 31 Januari 2020.
Dilansir Kamis (13/2/2020), Presiden Jokowi mengatakan bahwa perang dagang antara AS dan China, di tengah maraknya proteksionisme, menyulitkan.
Baca juga: Jokowi Jawab Kritikan soal Eksperimen Dinasti Politik Keluarganya
Dia menuturkan menyikapi konflik perdagangan itu, Indonesia memilih ekonomi terbuka yang penuh dengan persaingan dan kompetisi.
"Jadi kita berharap perang dagang itu segera selesai, dan negara-negara yang senang pada proteksionisme memang harus mulai menjauh dari sana," paparnya.
Jokowi kemudian disinggung bagaimana perekonomian Indonesia tergantung kepada Beijing, yang ditunjukkan dengan proyek infrastruktur yang sedang digarap.
Ditanya soal itu, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjawab politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif.
Dia menjelaskan bahwa Tanah Air mempunyai hubungan yang baik dengan semua negara, dan mencontohkan dengan Jepang, Arab hingga Erop.
"Tidak pernah ada masalah dengan mereka," jelas bapak tiga anak itu. Dia merespons mereka terbuka dengan siapa pun saat ditanya apakah memilih China atau AS.
"Yang paling penting buat saya national interest, kepentingan nasional harus nomor satu," tegas presiden berusia 58 tahun tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan