Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2020, 09:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, kepentingan Indonesia nomor satu ketika ditanya apakah memilih AS atau China.

Pernyataan itu disampaikan sang presiden dalam wawancara khusus dengan BBC di Bandara Internasional Yogyakarta Baru pada 31 Januari 2020.

Dilansir Kamis (13/2/2020), Presiden Jokowi mengatakan bahwa perang dagang antara AS dan China, di tengah maraknya proteksionisme, menyulitkan.

Baca juga: Jokowi Jawab Kritikan soal Eksperimen Dinasti Politik Keluarganya

Dia menuturkan menyikapi konflik perdagangan itu, Indonesia memilih ekonomi terbuka yang penuh dengan persaingan dan kompetisi.

"Jadi kita berharap perang dagang itu segera selesai, dan negara-negara yang senang pada proteksionisme memang harus mulai menjauh dari sana," paparnya.

Jokowi kemudian disinggung bagaimana perekonomian Indonesia tergantung kepada Beijing, yang ditunjukkan dengan proyek infrastruktur yang sedang digarap.

Ditanya soal itu, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjawab politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif.

Dia menjelaskan bahwa Tanah Air mempunyai hubungan yang baik dengan semua negara, dan mencontohkan dengan Jepang, Arab hingga Erop.

"Tidak pernah ada masalah dengan mereka," jelas bapak tiga anak itu. Dia merespons mereka terbuka dengan siapa pun saat ditanya apakah memilih China atau AS.

"Yang paling penting buat saya national interest, kepentingan nasional harus nomor satu," tegas presiden berusia 58 tahun tersebut.

"Dengan China, kepentingan nasional nomor satu, dengan Jepang kepentingan nasional nomor satu, dengan Amerika kepentingan nasional nomor satu," paparnya.

Selain mendahulukan kepentingan negara, dia juga menyebut bahwa hubungan bilateral dengan negara lain harus sama-sama menguntungkan.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan bahwa prioritas yang dia tekankan saat ini adalah ekonomi. Namun, bukan berarti dia tidak senang dengan urusan HAM maupun lingkungan.

Jokowi menyatakan, pemerintahannya baru memprioritaskan yang berkaitan dengan ekonomi karena menurutnya, rakyat perlu ekonominya sejahtera dan membutuhkan pekerjaan.

Dia menuturkan dalam periode kedua pemerintahannya, pihaknya akan fokus pada pembangunan SDM. "Mungkin nanti setelah lingkungan, inovasi, kemudian HAM. Kenapa tidak?"

Baca juga: Polemik Pemulangan Eks Simpatisan ISIS dan Istilah Eks WNI dari Jokowi...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com