"Saya memiliki keyakinan penuh bahwa kita akan dapat membebaskan Jammu dan Kashmir dari terorisme dan separatisme di bawah sistem (baru) ini," ujar Modi, Kamis (8/8/2019).
"Dengan Kashmir kini sepenuhnya menjadi bagian dari persatuan India, kawasan itu akan menikmati lebih banyak pekerjaan, perubahan dan birokrasi," tambahnya.
Baca juga: Trump Puji Peran Pakistan dalam Proses Perdamaian Afghanistan
Penghapusan status istimewa Kashmir telah menjadi kekhawatiran sejak lama bahwa cara hidup dan adat setempat akan hilang bersamaan dengan arus migrasi dari negara bagian lain di India.
Para pengamat menyebut pemerintah India secara sengaja ingin mengubah demografi kawasan itu dengan mengizinkan warga dari luar Kashmir, yang mayoritas Hindu, untuk berpindah ke sana.
Penghapusan status istimewa itu juga diperkirakan bakal memperburuk perlawanan dari kelompok pemberontak dan pemberontakan yang telah berjalan selama tiga dekade, serta menewaskan hingga lebih dari 70.000 orang, terutama warga sipil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.