KABUL, KOMPAS.com - Taliban bereaksi dengan keras setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bisa "menghapus Afghanistan dari Bumi".
Komentar kontroversial itu Trump sampaikan ketika bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Gedung Putih dan berdiskuai soal Afghanistan.
Baca juga: Sebut AS Bisa Hapus Afghanistan dari Muka Bumi, Presiden Ashraf Ghani Minta Klarifikasi Trump
"Saya bisa menang perang (melawan Afghanistan) dalam sepekan. Namun, saya hanya tidak ingin membunuh hingga 10 juta orang," papar Trump kepada awak media.
"Jika saya ingin menang perang, Afghanistan bakal terhapus dari Bumi. Mereka bakal selesai dalam arti sesungguhnya. Saya hanya tak ingin melakukannya," lanjutnya.
Dilansir Newsweek Selasa (23/7/2019), komentar Trump itu tak pelak menimbulkan kemarahan dan kebingungan di Kabul. Salah satunya dari pemerintah Afghanistan sendiri.
Kantor Presiden Ashraf Ghani merilis pernyataan meminta klarifikasi dari sang presiden, dan menegaskan mereka tidak bisa didikte oleh negara asing.
Kecaman lebih keras juga datang dari Taliban yang merupakan musuh utama mereka di sana. "Ancaman Trump tak bertanggung jawab dan kami mengecamnya secara keras," ujar Taliban.
Kelompok itu memperingatkan bahwa ambisi sejumlah kerajaan kuno seperti Mongol, Inggris, maupun negara seperti Uni Soviet untuk menang di Afghanistan langsung terjungkal.
Dalam unggahan pernyataan itu situs Vice of Jihad dikutip BBC, Taliban menyatakan nasib kerajaan seperti Mongol hingga Soviet hilang dari muka Bumi.
"Namun bangsa Afghanistan dengan bangga masih terus berdiri dan bakal tetap bertahan dan menunjukkan kebanggaan atas izin Tuhan," tutur Taliban.
Dalam kampanyenya selama ini, Trump berjanji bakal menghentikan "perang abadi" dengan terus menyuarakan kritikan terhadap keterlibatan AS di Irak maupun Afghanistan.
Namun sejak menjabat pada Januari 2017, presiden 73 tahun itu masih belum menghentikan perang di Afghanistan, di mana 2.000 tentara AS terbunuh sejak 2001.
Sejak lama, Trump sudah menginginkan untuk menarik seluruh pasukan AS dengan tahun lalu dia berujar bakal memulangkan setengah dari 14.000 tentara yang bermarkas di Afghanistan.
Baca juga: Trump: Jika Saya Mau Perang, Afghanistan Bisa Terhapus dari Muka Bumi Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.