Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/07/2019, 14:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia lebih memilih jalan dialog daripada perang untuk mengatasi konflik Afghanistan.

Pernyataan itu dia sampaikan ketika bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Kantor Oval Gedung Putih, Washington DC, pada Senin (22/7/2019).

Baca juga: Trump Puji Peran Pakistan dalam Proses Perdamaian Afghanistan

AS menekan Taliban untuk mencapai kesepakatan politik sebelum pemilihan Afghanistan September mendatang, dan menjadi jalan bagi penarikan pasukan di sana.

Diwartakan AFP dan BBC Selasa (23/7/2019), dia memperingatkan jika harus mengambil jalan kekerasan, AS bisa memenangkan perang dalam hitungan hari.

"Jika kami ingin berperang di menang, kami akan mengalahkan dalam satu pekan. Afghanistan bisa terhapus dari muka Bumi ini," terang presiden 73 tahun itu.

Namun, dia mengklaim tidak ingin mengambil jalan perang karena bisa membunuh jutaan orang. "Saya hanya tidak ingin membunuh 10 juta orang," katanya.

Karena itu, lanjut Trump, dia meminta supaya Pakistan di bawah pimpinan Khan untuk menekan Taliban supaya bisa memperoleh perjanjian damai dengan Kabul.

Perkataan Trump diiyakan oleh Khan. Dia menuturkan tidak ada solusi militer di Afghanistan. "Jika Anda memilih militer itu, jutaan orang akan mati," paparnya.

Lebih lanjut, Trump memuji Pakistan sudah membantu AS sehingga bisa membuat perkembangan signifikan dalam waktu dua pekan terkait perundingan dengan Taliban.

"Saya harus memuji Presiden Trump karena beliau kini lebih mementingkan untuk mendesak orang supaya bersedia mengakhiri perang," beber PM 66 tahun itu.

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Padang Punya Jaringan di Afghanistan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com