ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pakistan kembali membuka wilayah udaranya untuk penerbangan sipil setelah sempat diberlakukannya pembatasan selama berbulan-bulan akibat adanya perselisihan dengan negara tetangganya, India.
Pembukaan kembali wilayah udara Pakistan itu akan segera berefek untuk semua jenis lalu lintas sipil pada rute layanan lalu lintas udara (ATS) yang dipublikasikan.
Demikian menurut pemberitahuan Notice to Airmen (NOTAM) yang dirilis di situs Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan (PCAA), Selasa (16/7/2019).
Baca juga: Pakistan Telah Buka Kembali Wilayah Udaranya secara Penuh
Dilansir Reuters, pembatasan wilayah udara Pakistan yang berlangsung selama berbulan-bulan telah memaksa ratusan rute penerbangan komersial maupun kargo dari berbagai maskapai internasional untuk mengambil rute memutar yang menambah lama penerbangan dan penggunaan bahan bakar.
Karenanya keputusan PCAA dalam membuka kembali wilayah udara Pakistan untuk penerbangan sipil disambut baik maskapai penerbangan internasional.
"Penerbangan sudah mulai menggunakan rute udara tertutup, membawa keringanan signifikan bagi pihak maskapai," kata Kementerian Penerbangan Sipil India, menegaskan tidak ada lagi pembatasan wilayah udara di antara kedua negara.
Pakistan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil sejak Februari, setelah insiden serangan kelompok militan di area Kashmir yang dikuasai India, memicu perselisihan bersenjatan antara kedua negara berkekuatan nuklir.
Kedua negara saling melancarkan serangan udara di wilayah musuh, bahkan sempat terlibat perang pesawat tempur di atas Kashmir, yang berujung jatuhnya sebuah jet tempur India.
Selama konflik kekerasan yang terjadi, bandara Pakistan sempat ditutup namun segera kembali beroperasi sebagian setelah krisis berlalu, tetapi pembatasan tetap diberlakukan dan mempengaruhi banyak maskapai penerbangan internasional yang melalui wilayah udara Pakistan.
Baca juga: Jet Tempur India Jatuh Dekat Perbatasan Pakistan Usai Diserang Burung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.