Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Faisal bin Abdulaziz, Raja Saudi yang Tewas di Tangan Keponakan

Kompas.com - 15/04/2019, 23:34 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

 

Merebut Kekuasaan Raja

Perselisihan Faisal dengan Raja Saud masih berlanjut hingga setahun kemudian. Memanfaatkan masa-masa absennya sang raja karena alasan kesehatan di awal 1963, Faisal semakin memperluas kendalinya di pemerintahan.

Dia mencopot sejumlah pejabat yang setia pada Raja Saud dengan menggantikan mereka dengan pangeran yang disukainya untuk jabatan militer dan keamanan.

Saat Raja Saud kembali, Pangeran Faisal menuntut agar dirinya diangkat menjadi wali raja hingga peran raja hanya sebatas peran seremonial.

Pangeran Faisal mendapat dukungan dari para elit ulama dan anggota keluarga kerajaan, yang mendesak Raja Saud mengabulkan tuntutan Pangeran Faisal.

Sempat menolak, Raja Saud akhirnya menyetujui mengangkat Pangeran Faisal sebagai wali raja, setelah kalah pendukung. Pada 4 Maret 1964, Pangeran Faisal resmi diangkat menjadi wali raja Arab Saudi.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Mahmoud Abbas, Presiden Ke-2 Negara Palestina

Upaya Pangeran Faisal untuk merebut kekuasaan dari Raja Saud tidak berhenti sampai di sini, karena di tahun yang sama, dia kembali menggelar pertemuan petinggi kerajaan dan elit ulama untuk menyerukan raja turun takhta.

Raja Saud yang sudah tak memiliki kekuasaan akhirnya setuju untuk mundur dan Pangeran Faisal resmi diangkat menjadi raja Arab Saudi pada 2 November 1964. Sementara Saud diasingkan ke Mesir sebelum akhirnya menetap di Yunani.

Selama berkuasa, Raja Faisal dikenal sebagai salah satu raja dengan pengaruh besar dalam perkembangan Kerajaan Arab Saudi, salah satunya dalam membawa pandangan modern.

Bahkan saat masih menjadi pangeran mahkota, Raja Faisal telah berhasil menghapuskan perbudakan di Arab Saudi.

Sebagai raja, Faisal juga menjadi salah satu tokoh Timur Tengah yang tegas dalam menolak pengaruh dan dominasi AS maupun Uni Soviet.

Raja Faisal secara tegas mengkritik standar ganda negara Barat terkait kemerdekaan Palestina.

Ini menyebabkan Raja Faisal melakukan boikot minyak ke negara Barat yang dianggap terlalu membela Israel. Aksi ini mengakibatkan krisis minyak pada 1973.

Dibunuh Keponakan

Setelah hampir 12 tahun berkuasa, tepatnya pada 25 Maret 1975, terjadi tragedi dalam kerajaan Arab Saudi, di mana sang raja tewas terbunuh di hadapan audiensi kerajaan.

Raja Faisal tewas akibat dua luka tembak yang disebabkan oleh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal bin Musaed, dari jarak dekat.

Kejadian bermula saat Raja Faisal hendak mencium keponakannya itu. Namun ketika raja membungkukkan badannya, terdengar suara letusan senjata dan selanjutnya tubuh Raja Faisal tersungkur.

Raja mengalami luka tembak di bagian kepala, yakni pada dagu dan telinga.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Putri Margaret, Adik Ratu Elizabeth II yang Kontroversial

Raja Faisal sempat dilarikan ke rumah sakit namun dokter menyatakan tak berhasil menyelamatkan nyawa raja akibat luka tembak yang terlalu parah. Raja Faisal meninggal di hari itu di usia 69 tahun.

Menyusul kematian raja, kerajaan Arab Saudi memperingati tiga hari berkabung dan seluruh kegiatan pemerintahan ditangguhkan.

Pelaku penembakan raja, Pangeran Faisal, yang awalnya disebut tak waras, akhirnya dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan melakukan aksi pembunuhan secara sadar. Dia dihukum penggal di hadapan publik di Riyadh.

Sementara jenazah Raja Faisal dimakamkan di pemakaman Al Qud di Riyadh, pada 26 Maret 1975.

Kehidupan Keluarga

Sepanjang hidupnya, Raja Faisal sempat menikah dengan empat perempuan, dengan tiga istrinya datang dari kalangan penguasa di Arab Saudi.

Pernikahan pertama Raja Faisal adalah dengan Sultana binti Ahmed Al Sudairi, yang dinikahinya saat Raja Faisal masih berstatus pangeran dan berusia 15 tahun.

Dari pernikahan itu, Raja Faisal memiliki seorang putra bernama Abdullah.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Susan Blow, Perintis Taman Kanak-kanak di AS

Pernikahan kedua Raja Faisal adalah dengan Iffat Al Thunayan, yang lahir dan dibesarkan di Turki. Keduanya menikah pada 1932 di Jeddah, dan memiliki sembilan anak

Istri ketiga Raja Faisal bernama Al Jawhara binti Saud, yang dinikahi raja pada 1935. Al Jawhara masih merupakan kerabat raja, yakni putri dari bibinya, Noura binti Abdul Rahman.

Dari pernikahan ketiganya, Raja Faisal mendapat seorang putri yang diberi nama Munira.

Pernikahan keempat Raja Faisal adalah dengan Haya binti Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com