KOMPAS.com - Banyak anak-anak dilahirkan selama tahun-tahun setelah Perang Dunia II di Jerman adalah keturunan perempuan Jerman dan tentara Afrika-Amerika.
Mereka semua harus ditempatkan di panti asuhan karena sejumlah alasan.
Namun ada seorang perempuan sekaligus jurnalis yang menyelamatkan anak-anak itu, memberikan rumah, dan mencarikan keluarga bagi mereka.
Dia adalah Mabel Grammer. Tak banyak yang mengetahui tentang dirinya, tapi itu tidak akan mengubah apa yang telah diperbuatnya untuk menyelamatkan anak-anak.
Dia lahir dengan nama Mabel Treadwell di Hot Springs, Arkansas, pada 1915.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bloody Mary, Ratu Inggris Pembantai Ratusan Orang
Mabel adalah salah satu dari 7 anak dari Pearl dan Edward Treadwell. Ayahnya merupakan seorang pelayan yang meninggal karena penyakit jantung ketika dia masih kecil.
Pada usia 10 tahun, dia menderita peritonitis, penyakit yang mengancam jiwa akibat peradangan rongga perut yang menyebabkan infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Keluarga tak mampu membayar biaya operasi sehingga dia tidak pernah menerima perawatan.
Mabel pada akhirnya dapat sembuh namun keparahan penyakitnya kelak membuatnya tidak subur.
Dia lulus dari Ohio State University dan menjadi jurnalis.
Kemudian, dia bekerja di Departemen Perang. Di sana, dia mendorong penghapusan perbedaan di antara prajurit yang dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington.
Dia menilai sangat tidak adil untuk dibeda-bedakan bagkan dalam kematian setelah melayani negara.
Pada 1950, dia menikah dengan Oscar Grammer, seorang perwira kepala pasukan militer.
Ketika berkunjung ke Eropa, dia mengunjungi tempat suci di Lourdes Perancis.
Di situ, dia menemukan keinginan untuk membantu orang lain. Tak lama kemudian, dia memulai rencana yang disebut Brown Baby Plan.