NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah India langsung mengeluarkan bantahan setelah mereka dituduh hendak mengerahkan militer untuk menyerang Pakistan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi menyebut India tengah merencanakan untuk menyerang negaranya pada pertengahan April.
Baca juga: Pakistan Tuduh India Rencanakan Agresi Militer pada Pertengahan April
Mengklaim memperoleh informasi dari intelijen, Qureshi mengatakan serangan India bakal digelar pada 16 atau 20 April mendatang.
Dilansir Russian Today Senin (8/4/2019), juru bicara Kementerian Urusan Eksternal India Raveesh Kumar menyebut tuduhan Islamabad tak masuk akal.
Kumar yakin, tuduhan tak bertanggung jawab Qureshi merupakan klaim palsu sebagai pengalih terhadap "terorisme perbatasan" yang diyakini sebagai inti masalah.
"Gimmick publik ini nampaknya merupakan seruan kepada teroris yang bermarkas di Pakistan agar melaksanakan serangan teror ke India," sindir Kumar.
"Klaim dari Menteri Qureshi dengan jelas disuarakan untuk membangkitkan kembali histeria perang di kawasan ini," lanjut Kumar kembali.
Ia melanjutkan meski memandang pernyataan Qureshi sebagai provokasi, India berhak merespon atas segala serangan teroris yang mengarah ke wilayah mereka.
Hubungan dua negara memburuk setelah serangan bom bunuh diri di kawasan Kashmir pada 26 Februari yang menewaskan 40 paramiliter India.
Serangan tersebut diklaim oleh Jaish-e-Mohammed (JeM) dan membuat New Delhi mengerahkan jet tempur ke Kashmir sebagai serangan balasan.
Dalam serangan udara pada 27 Februari lalu, jet tempur MiG-21 India ditembak jatuh dengan beredar video di mana pilotnya dipukuli warga setempat.
Baca juga: Jet Tempur India Cegat Empat F-16 Pakistan di Perbatasan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.