DAMASKUS, KOMPAS.com - Pengantin ISIS asal Inggris meminta kesempatan kedua, dengan mengaku menyesal telah masuk kelompok itu dan melahirkan anak di Suriah.
Diwartakan Daily Mirror mengutip The Times, Senin (1/4/2019), Shamima menyesali semua hal yang telah dia lakukan dan berharap kembali ke Inggris untuk memulai segalanya dari awal.
Dia menyatakan telah dicuci otaknya. Sebelumnya, pemerintah Inggris telah mencabut kewarganegaraan perempuan berusia 19 tahun tersebut.
Baca juga: Suami Shamima Sebut Istrinya Patah Hati Setelah Bayinya Meninggal
"Sejak saya meninggalkan Baghouz, saya menyesali semua hal yang saya lakukan," katanya.
"Saya merasa ingin pulang ke Inggris untuk kesempatan kedua memulai kehidupan dari awal," ujarnya.
Ini merupakan wawancara pertama sejak kematian anaknya, Jarrah, di kamp pengungsi.
"Saya dicuci otak. Saya ke sini yakin semua hal yang sudah diajarkan, tapi saya hanya tahu sedikit," tuturnya.
"Saya juga menyesal punya anak di kekhalifahan," imbuhnya.
Shamima juga telah berharap dapat membesarkan anak ketiganya di Inggris sebelum bayi itu meninggal pada 8 Maret lalu karena infeksi paru-paru.
Putranya dimakamkan di kuburan tanpa nisan di pinggiran kamp pengungsi al-Roj. Untuk mengunjungi makam tersebut, dia harus dikawal oleh penjaga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.