"Kami adalah negara tetangga yang hebat. Tanya saja 1,5 juta warga AS yang memilih menyebut Meksiko sebagai 'rumah'," kata Ebrard dengan yakin.
Sejak dilantik pada Desember 2018, Obrador berupaya mengembangkan hubungan baik dengan Trump. Usaha yang nyaris berhasil hingga pekan ini, yakni ketika presiden berusia 72 tahun tersebut mulai melontarkan kembali isu perbatasan dalam persiapannya kembali mencalonkan diri pada 2020.
Baca juga: Meksiko Kini Cenderung Dingin Tangani 2.500 Migran yang Jalan ke AS
Obrador ingin Washington menyuntikkan dana 10 miliar dollar AS, sekitar Rp 142,2 triliun, guna memerangi kemiskinan yang dianggap akar imigran ilegal itu.
Gedung Putih pun mendengarkan dengan mengirim penasihat sekaligus menantu Trump Jared Kushner ke Mexico City untuk berdiskusi dengan Obrador.
Namun, Trump memilih kembali kepada kampanye klasik itu. Saat berpidato di Michigan Kamis (28/3/2019), dia mengancam bakal menutup perbatasan.
Penutupan itu bakal dia lakukan jika saja Meksiko tidak memberikan langkah konkret dalam menanggulangi gelombang migran ilegal yang memasuki AS.
Obrador pun menanggapi dengan candaan. "Kalian ingin saya merespons dia? Lihat orang-orang ini, sangat bijaksana," kata presiden berusia 65 tahun tersebut.
Baca juga: Tingkah Presiden Meksiko Naik Pesawat Komersial Bikin Keamanan Pusing
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.