Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meksiko Kini Cenderung Dingin Tangani 2.500 Migran yang Jalan ke AS

Kompas.com - 27/03/2019, 17:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Daily Mail

HUIXTLA, KOMPAS.com - Karavan migran baru yang terdiri dari 2.500 orang sedang berjalan melalui wilayah Meksiko selatan menuju perbatasan AS.

Panas terik yang menyengat tidak menghalangi niat mereka mencapai negara baru.

Melansir dari Daily Mail, Selasa (26/3/2019), rombongan migran yang berasal dari Nicaragua, Kuba, El Salvador, Honduras, dan Guatemala berjalan di kota Huixtla, negara bagian Chiapas.

Baca juga: Menjajah Meksiko 500 Tahun Lalu, Spanyol Ogah Minta Maaf

Namun, polisi berbaris untuk memastikan mereka berjalan di sisi jalan raya dan tidak akan membiarkan mereka masuk.

Respons yang lebih dingin seperti ini kontras dengan tahun lalu ketika para migran diizinkan untuk tinggal di pusat kota.

Saat itu, mereka mendapat bantuan dari pemerintah kota dan kelompok gereja berupa makanan, air, pakaian, dan tak jarang mendapat tumpangan dari polisi.

Aktivis menyebutkan, pemerintah Meksiko mencoba untuk membuat mereka kelelahan atau menghentikan upaya mereka mencapai AS.

"Ini strategi untuk memecahkan mereka, menghentikan karavan," kat Irieno Mujica dari kelompok bantuan Pueblo Sin Fronteras.

Mujica mengatakan Meksiko telah mengubah kebijakannya untuk memenuhi harapan Presiden AS Donald Trump.

Tahun ini, pemerintah Meksiko tiba-tiba berhenti mengeluarkan visa kemanusiaan di perbatasan dengan Guatemala.

Visa tersebut sebelumnya telah memberikan status legal kepada migran saat mereka berjalan ke perbatasan AS.

Keputusan itu membuat sekelompok migran, termasuk banyak orang Kuba, bergegas ke kantor imigrasi di dekat perbatasan pada pekan lalu.

Kantor imigrasi pun menutup cabang-cabanya sebagai tanggapan fenomena tersebut.

Baca juga: Usir Karavan Migran, Warga Kota di Meksiko Bentrok dengan Polisi

Kasus menghilangnya 19 migran di negara bagian Tamaulipas baru-baru ini juga memicu polisi dan imigrasi menahan laju migran, bahkan sampai mendeportasi mereka.

Para migran di Tamaulipas umumnya memanfaatkan jasa penyelundup dan bukan bagian dari karavan.

Pada Februari lalu, karavan migran yang terdiri dari 1.600 orang dari Amerika Tengah ditahan di tempat penampungan di pabrik tua di negara bagian Coahuila utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com