BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang model Belarus yang mengaku punya rahasia tentang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan dideportasi dari Thailand.
Anastasia Vashukevich, atau dikenal dengan nama pena Natasya Rybka, bersama sejumlah orang ditahan Februari 2018 di sebuah resor di Pattaya.
Pekan ini, dia mengaku bersalah atas dakwaan yang berkaitan dengan berpartisipasi dalam sebuah seminar pelatihan seks.
Baca juga: Eks Pengacara Trump Beberkan Bukti Intervensi Rusia dalam Pilpres 2016
Kepala Polisi Imigrasi Thailand Letjen Surachate Hakparn berkata, kelompok itu telah meninggalkan Negeri "Gajah Putih" Kamis siang (17/1/2019).
"Ada penerbangan yang menuju Rusia, ada juga yang ke Belarus. Vashukevich memegang paspor Belarus," ujar Hakparn dilansir Associated Press.
Saat ditangkap pada tahun lalu, dalam interogasi Vashukevich membeberkan dia datang ke Thailand karena terlibat dalam skandal politik.
AFP melaporkan, skandal itu melibatkan taipan Rusia Oleg Deripaska, sosok yang dilaporkan dekat dengan Presiden Vladimir Putin.
Deripaska dikabarkan punya relasi dengan Paul Manafort, mantan manajer kampanye Trump yang didakwa bersalah atas penipuan pajak serta bank.
Vashukevich berjanji bakal membeberkan informasi tentang keterlibatan Rusia dalam Pilpres 2016 untuk memenangkan Trump.
Namun, material yang disebut itu tidak punya muncul ke permukaan, dan para kritikus menolak klaim itu hanya sebagai sebuah aksi publisitas.
Alex Kirillov yang bertindak sebagai guru seminar itu berkata, penangkapan itu sengaja dibuat. "Saya pikir ada yang memerintahkannya demi uang," ungkapnya.
Baik Washington maupun Rusia menyanggah klaim Vashukevich, dengan Kementerian Luar Negeri AS menyebutnya sebagai "aneh".
Deripaska merupakan satu dari 24 pejabat maupun pebisnis Rusia yang menerima sanksi AS pada 2018 setelah penyelidikan keterlibatan Kremlin pada Pilpres 2016 mencuat.
Baca juga: Beredar Koran Washington Post Palsu Klaim Trump Mengundurkan Diri
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.