Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pancing Harimau Pemangsa Manusia, Polisi India Gunakan Parfum

Kompas.com - 09/10/2018, 17:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Otoritas polisi hutan diberi kesempatan untuk menangkap harimau itu hidup-hidup, dan menyerahkannya ke pusat penangkaran atau kebun binatang.

Baca juga: Bertugas Memburu Harimau, Seekor Gajah Malah Mengamuk

Namun, jika mereka gagal, maka MA India memerintahkan agar hewan tersebut dibunuh. Karena itu, dalam operasi gabungan, mereka membawa senapan serbu AK-47 selain senjata pembius.

Setiap pagi saat fajar menyingsing, tim gabungan bakal menyusuri hutan yang lebat dan melawan bau tak mengenakkan untuk melacak harimau itu.

Mereka mengecek 100 jebakan kamera yang disiapkan. Mereka juga mencari jika ada bulu harimau yang tertinggal, maupun jejak yang ditinggalkan.

Dalam beberapa bulan terakhir, harimau tersebut dilaporkan terlihat beberapa kali. Mereka memancingnya keluar menggunakan kuda.

Hanya, upaya mereka gagal. Harimau itu bersama anaknya bakal membunuh kuda tersebut, makan dengan cepat, dan segera berlalu sebelum personel gabungan sampai di lokasi.

Mencoba panah bius juga tidak berhasil karena selain dia cukup gesit menghindarinya, panah itu harus ditembakkan dalam jarak 24 meter.

Nawab Shafat Ali Khan, salah satu pemburu yang berpengalaman menangani hewan liar berujar, peluang untuk membius pemangsa itu sangat sulit.

Baca juga: Pengingat Peristiwa Gempa, Harimau Benggala Ini Diberi Nama Donggalah

"Dia mungkin telah belajar berbagai operasi penjebakan yang kami lakukan. Ya, dia menjadi harimau pintar. Sangat pintar," tutur Khan.

Dia menjelaskan harimau itu berubah menjadi pemangsa manusia karena jumlah mangsa tradisionalnya seperti rusa mulai menipis.

Setelah mencicipi daging manusia, Khan menuturkan harimau itu bakal ketagihan karena daging itu mempunyai rasa yang lebih manis karena mengonsumsi bumbu saat makan.

"Yang bisa kami lakukan saat ini hanyalah menunggu. Kami mulai melumuri lokasi penjebakan menggunakan parfum untuk memancingnya," tutur Limaye.

Baca juga: Dalam 15 Tahun, 130 Harimau Sumatera Terjerat dan Semuanya Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com