Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2018, 19:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut pendahulunya, George W Bush, membuat satu kebijakan terburuk sepanjang sejarah.

Dalam wawancara dengan The Hill, dikutip Newsweek Kamis (20/9/2018), kebijakan Bush membawa AS ke Timur Tengah disebut Trump merupakan kesalahan terbesar.

Presiden 72 tahun itu berujar, pendahulunya yang lain, Barack Obama, mungkin telah membuat kesalahan dalam personel militer AS.

Baca juga: Mengintip Akrabnya Persahabatan Michelle Obama dan George W Bush

"Namun, bagi saya, terjun ke Timur Tengah merupakan satu kesalahan terparah sepanjang sejarah negara ini," ujar politisi Partai Republik itu.

Trump yang tak mendapatkan dukungan Bush di pemilihan umum 2016 itu berkata, AS telah mengorbankan banyak dana maupun nyawa selama di Timur Tengah.

Dia menghitung total pengeluaran Negeri "Paman Sam" saat ini adalah 7 triliun dolar AS, sekitar Rp 103.809 triliun selama berkiprah di kawasan tersebut.

"Anda tahu, saya telah menghitung keseluruhan pengorbanan negara ini. 7 triliun dolar AS dan jutaan nyawa," papar Trump.

Sementara analisis yang dilakukan Universitas Brown di September 2017 memberikan laporan bahwa AS menggelontorkan 5,6 triliun dolar, sekitar Rp 83.050 triliun.

Biaya itu tidak hanya pengeluaran AS selama melaksanakan perang di Irak, Afghanistan, Pakistan, dan Suriah, namun juga pelayanan kesehatan veteran dan keamanan dalam negeri.

Mantan pembawa acara The Apprentice itu membandingkan kebijakan Bush menginvasi Afghanistan dan Irak dengan Perang Saudara AS.

Perang yang terjadi pada 1861-1865 antara pasukan AS dengan tentara Konfederasi atau Selatan itu menelan korban jiwa 620.000 serdadu.

"Perang Saudara, semua tentu bisa mengerti. Namun, keputusan untuk terjun ke Timur Tengah jauh lebih buruk dari peristiwa itu," terang Trump.

Penghitungan Korban Irak mencatat, sejak AS menginvasi negara itu di 2003, jumlah korban tewas di sana mencapai 290.000 orang baik kombatan maupun sipil.

Baca juga: George W Bush dan Istri Pilih “None of the Above for President”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com