Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis dan Belgia Saling Klaim Sebagai Penemu Kentang Goreng

Kompas.com - 02/08/2018, 18:02 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

BRUSSELS, KOMPAS.com - Warga Belgia menyerang balik sebuah harian ternama Perancis mengklaim frites alias kentang goreng merupakan hasil karya orang Perancis.

Harian Le Figaro pada Rabu (1/8/2018) memuat artikel berjudul "Tidak, French Fries bukan buatan Belgia".

Artikel ini sebenarnya biasa saja tetapi menjadi masalah karena diterbitkan tepat pada Hari Internasional Frites Belgia.

Baca juga: McDonalds di Jepang Kekurangan Kentang Goreng

Sejarawan Pierre Leclerq bersikukuh bahwa frites modern pertama kali disajikan di jalanan Paris untuk warga yang akan menonton teater di masa revolusi.

"Buku resep menulis makanan ini sudah ada sejak 1885," kata Leclerq.

Sebenarnya, kentang goreng diyakini sudah disajikan di Belgia sejak abad ke-17.

Legenda yang beredar menyebut seorang prajurit Amerika pada Perang Dunia I secara serampangan menyebut makanan itu sebagai "french fries" dan nama itu melekat hingga sekarang.

"Orang Belgia tidak menyukai fakta ini, sebenarnya kentang goreng saat ini pada dasarnya adalah masakan Paris," tambah Leclercq.

Warga Belgia amat menyukai kentang goreng. Sehingga tak aneh jika melihat antrean mengular di 4.500 kedai kentang goreng di seluruh penjuru negeri itu.

Bernard Lefevre, presiden Navefri-Unafri atau asosiasi nasional kedai kentang goreng yang di Belgia disebut frietkoten menjelaskan masalah ini.

"Kami terbiasa dipandang sebelah mata oleh Perancis. Mereka selalu menganggap Belgia sebagai adik kecil. Mereka suka mengolok-olok kami," kata Lefevre.

Baca juga: Hobi Makan Kentang Goreng Tingkatkan Risiko Kematian

"Saya kira ini bukan sebuah serangan. Ini lebih merupakan perasaan malu karena makanan terkenal ini bukan ditemukan di Perancis," ujar Lefevre.

"Jika kentang goreng ditemukan di Perancis, maka sudah ada museum kentang goreng di sana, tetapi nyatanya tidak," tambah dia.

Sebenarnya ada perbedaan antara kentang goreng Belgia alias frites dan makanan sejenis yang ada di Perancis.

Frites tradisional biasanya dibuat dari sebutir kentang yang tumbuh di wilayah Flanders, Jerman Selatan, dan sebagian wilayah Belanda tetapi bukan di Perancis.

Potongan kentang itu kemudian digoreng dua kali di dalam lemak daging sapi dan bukan minyak goreng.

Baca juga: Maison Antoine, Kentang Goreng Super Enak di Brussel!

"Sejauh yang kami tahu, kentang goreng tak diragukan lagi berasal dari Belgia," kata Andrew Daines dari VisitFlanders.

Dia menambahkan, warga komunitas Spanyol Belanda yang tinggal di dekat Sungai Meuse, Belgia di abad ke-17 sudah menggoreng kentang saat mereka tak mendapatkan ikan.

"Kedai Fritkot Max yang terkenal di kota Antwerp sudah menjual kentang goreng sejak 1842. Terlepas dari asalnya, kentang goreng Belgia adalah yang terbaik," Andrew menegaskan.

Sementara itu, Bernard Lefevre dari asosoasia penjual kentang goreng Belgia, mengaku memang agak sulit menentukan penemu pertama kudapan ini.

"Tak ada orang yang menemukan air tetapi ada yang menemukan spa. Kentang bukan berasal dari Perancis atau Belgia, tetapi dari Peru. Namun, Belgia yang membuat kentang menjadi produk yang sempurna," ujar Lefevre.

Baca juga: Mengapa Kentang Goreng Bikin Ketagihan?

Budaya frites Belgia ini sudah dimasukkan ke dalam daftar harta kebudayaan dunia UNESCO tahun lalu.

Namun, setelah Perancis mengalahkan Belgia dalam semifinal Piala Dunia 2018, kontroversi kentang goreng ini kembali muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com