Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2020, 16:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Pihak berwenang di China dan para pakar sejauh ini belum sepakat soal bagaimana wabah virus corona, yang sekarang diberi nama Covid-19, bermula.

Lebih jauh lagi, mereka belum tahu, siapa pasien pertama penyakit ini, pasien yang kemudian menyebarkan penyakit.

Ketika terjadi wabah - baik karena virus maupun bakteri - orang pertama yang terkena biasanya disebut sebagai "pasien nol".

Baca juga: Takut Tertular Virus Corona, Demonstran di Ukraina Lempari Bus yang Bawa Warga dari China

Seberapa penting mengidentifikasi pasien nol?

Mengidentifikasi orang pertama yang terkena penyakit yang kemudian mewabah dianggap penting karena bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting seperti bagaimana, kapan, dan mengapa suatu wabah bermula.

Jawaban-jawaban ini penting untuk mencegah orang-orang terkena penyakit dan juga bisa menjadi pembelajaran serta sumber informasi ketika terjadi wabah serupa di masa mendatang.

Apakah kita tahu siapa pasien nol ini?

Belum. Awalnya, pihak berwenang di China mengatakan kasus pertama virus corona diketahui pada 31 Desember 2019.

Ketika itu, infeksi yang gejalanya mirip dengan pneumonia tersebut diyakini berasal dari pasar dan hewan dan ikan laut di Wuhan, Provinsi Hubei.

Data statistik yang dikumpulkan oleh John Hopkins University di Amerika Serikat menunjukkan hampir 82% dari sekitar 75.000 kasus virus corona berasal dari kawasan ini.

Dengan kata lain, inilah episentrum virus corona.

Baca juga: Rusia Jalin Koordinasi dengan China Tangani Kasus Virus Corona

Namun, satu kajian yang dilakukan para peneliti China, yang diterbitkan jurnal medis The Lancet, mengklaim kasus pertama virus corona terjadi pada 1 Desember, jauh lebih awal dari keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Dikatakan pula orang yang terkena virus corona tersebut "tak punya kontak" dengan pasar hewan di Wuhan.

Wu Wenjuan, dokter senior di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan dan salah seorang penulis hasil penelitian kepada BBC mengutarakan, pasien "pertama berusia lanjut dan mengidap Alzheimer".

"Ia [pasien] tinggal sekitar empat atau lima halte bus dari pasar hewan di Wuhan ... karena ia sakit, ia tidak keluar rumah," jelas Wu Wenjuan.

Ia menambahkan bahwa tiga orang lainnya menunjukkan tanda-tanda terkena virus corona, dua di antaranya tidak ke pasar hewan di Wuhan.

Meski demikian, peneliti juga menemukan 27 orang dari 41 sampel pasien yang dirawat di rumah sakit pada awal wabah "pernah ke pasar hewan dan ikan laut di Wuhan".

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com