KOMPAS.com - Pada Agustus 1945, bom atom yang mengguncang Hiroshima dan Nagasaki di Jepang membuat Kaisar Hirohito menyudahi gemingnya.
Dia mengumumkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Keputusannya itu menjadikannya figur yang kontroversial.
Berkuasa antara 1926 hingga 1986, Kaisar Hirohito merupakan penguasa monarki terlama dalam sejarah kekaisaran "Negeri Matahari Terbit".
Kehidupan awal
Michinomiya Hirohito lahir pada 29 April 1901 di Istana Aoyama, Tokyo. Dia merupakan putra sulung dari Putra Mahkota Yoshihito dan Putri Mahkota Sadako.
Mengikuti tradisi Jepang, dia harus hidup terpisah dari orangtuanya. Tidak dibesarkan oleh anggota keluarga, dia dikirim ke seorang pensiunan wakil laksamana Count Kawamur Sumiyoshi.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Mohammad Reza Pahlavi, Raja Terakhir Iran
Hirohito secara resmi menyandang gelar sebagai putra mahkota pada 2 November 1916 di usia 15 tahun.
Beberapa tahun kemudian, dia menjadi putra mahkota pertama Jepang yang bepergian keluar negeri, belajar, dan tur ke Eropa selama enam bulan.
Dia mengunjungi Inggris, Perancis, Belanda, Italia, dan Belgia.
Pada November 1921, dia kembali ke Jepang dan menjalankan tugas kenegaraan karena kesehatan ayahnya yang memburuk.
Ketika berusia 23 tahun, Hirohito menikahi Putri Nagako Kuni, sepupu jauh yang memiliki darah bangsawan. Secara total, keduanya kelak dikarunia 7 orang anak.
Kaisar Jepang
Hirohito menggantikan mendiang ayahnya pada 25 Desember 1926 sebagai kaisar. Dengan begitu, dia menjadi kaisar ke-124 Jepang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.