KOMPAS.com - Bagi penggemar acara yang menampilkan kehidupan hewan di alam liar seperti buaya, ular, dan hewan-hewan lainnya, Anda pasti tak asing dengan Steve Irwin.
Pria yang pernah memenuhi acara dokumenter The Crocodile Hunter di televisi menjadi dikenal dunia karena keberaniannya menangkap buaya.
Irwin memimpin para penonton televisi untuk mempelajari secara dekat hewan mematikan dan langka di Australia, Asia dan Afrika.
Dia mendedikasikan hidupnya untuk meneruskan gairah melindungi reptil liar Australia melalui Kebun Binatang Australia.
Namun, dia harus kehilangan nyawa pada usia 44 tahun karena tertusuk ikan pari pada bagian dadanya.
Masa muda
Stephen Robert Irwin lahir di Melbourne, Australia, pada 22 Februari 1962. Dia dibesarkan di sebuah taman margasatwa milik orangtuanya, yang kini dikenal sebagai Kebun Binatang Australia.
Begitulah dia membangun kecintaannya pada binatang. Meski tidak memiliki gelar ilmiah, tapi dia tumbuh sambil mempelajari dan merawat hewan.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Sir Stamford Raffles, Penulis Sejarah Jawa
Pada 1970, keluarganya pindah dari Victoria ke Queensland, di mana kedua orangtuanya, Bom dan Lyn Irwin, mendirikan Taman Reptil Beerwah seluas 1,6 ha.
Irwin kecil menemani ayahnya dalam ekspedisi menangkap kadal, ular berbisa, dan buaya.
Dia juga merawat dan merehabilitasi hewan terluka lainnya seperti kanguru, wallaby, dan burung.
Pada usia 9 tahun, Irwin ikut ekspedisi program pengaturan buaya oleh pemerintah untuk memindahkan aligator itu ke suaka margastawa, karena jumlah populasinya yang makin menurun.
Awal 1980-an, Irwin menjalankan program tersebut sendirian. Terkadang, dia harus menghabiskan waktu berbulan-bulan di semak untuk menangkap binatang.
Kemampuan menangkap buaya besar dan paling berbahaya makin terasah sehingga dia mendapat reputasi sebagai "penangkap buaya" terkenal di Australia.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Pierre Culliford, Ayah Para Smurf