Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Tahun Nelson Mandela dan Kenangan akan Sosoknya...

Kompas.com - 18/07/2018, 19:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Seorang warga bernama Tom Morgan ingin terbang melintasi langit Afrika Selatan bermodalkan balon

Pada 1962, Mandela dihukum seumur hidup karena pernah meninggalkan negara secara ilegal dan didakwa tindakan sabotase.

Selama di penjara, kehidupan Mandela sangat dikekang. Ia tinggal di sel tanpa tempat tidur dan sanitasi yang baik.

Mandela hanya diperkenankan menulis dan menerima surat setiap 6 bulan sekali dan hanya boleh dikunjungi selama 30 menit setiap tahunnya.

Mendapatkan perlakuan tersebut, Mandela tidak lantas menyurutkan semangatnya. Dia tetap memimpin pemberontakan sipil dari dalam sel.

Hasilnya, ada peningkatan fasilitas di rumah tahanan yang ia tempati, yakni Penjara Pulau Robben.

Mandela dinyatakan bebas pada 11 Februari 1990 karena hukumannya ditangguhkan oleh Presiden Afrika Selatan saat itu, F.W. de Klerk yang juga menentang politik apartheid dari pemerintahan sebelumnya.

Pada 1993, Mandela bersama dengan Klerk dianugerahi Nobel Perdamaian atas usaha mereka membongkar sistem apartheid negara.

Mandela merupakan presiden kulit hitam pertama yang dipilih melalui cara demokratis.

Ia dilantik pada 10 Mei 1994 dan pada 1999, Mandela mengundurkan diri karena memenuhi janjinya hanya menjabat 1 periode.

Nelson Mandela sangat kukuh terhadap perjuangan demokrasi dan kesetaraan. Dia tidak pernah membalas kejahatan rasisme dengan tindak kekerasan.

Hidupnya menjadi inspirasi bagi semua orang yang mengalami penindasan, demikian pula mereka yang teguh melawan segala bentuk penindasan.

Berikut salah satu kalimat yang diucapkan Mandela dalam pidatonya pada 20 April 1964:

Saya telah berjuang melawan dominasi kaum putih, dan saya telah berjuang melawan dominasi kaum hitam.Saya mengedepankan demokrasi dan masyarakat dimana semua orang hidup berdampingan dengan memiliki kesempatan yang setara. Itu cita-cita yang saya harap dapat terus hidup dan tercapai. Jika diperlukan, saya siap mati untuk cita-cita itu.

Mandela meninggal dunia pada 5 Desember 2013 pada usia ke-95 tahun di kediamannya, di Johannesburg.

Kepergiannya menjadi duka internasional. Dunia kehilangan pahlawan penyetara hak-hak kelompok kulit hitam dan kulit putih.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com