MOSKWA, KOMPAS.com - Salah satu yang menjadi sorotan dalam final Piala Dunia 2018 pada Minggu (15/7/2018) adalah Presiden Rusia Vladimir Putin yang duduk di sebelah Presiden FIFA Giannia Infantino di ruangan VIP Stadion Luzhniki, Moskwa.
Putin terlihat amat puas karena Rusia sukses menggelar perhelatan empat tahunan itu dan ratusan ribu penggemar sepak bola mendapatkan citra positif negeri Beruang Merah itu.
Anehnya, di saat Rusia sukses dengan hajatannya itu, popularitas Presiden Putin justru menurun di antara warga Rusia.
Baca juga: Putin: Rusia Gagalkan 25 Juta Serangan Hacker Selama Piala Dunia
Sebuah jajak pendapat terbaru yang digelar sebuah badan pemerintah menunjukkan tingkat kepercayaan rakyat terhadap Putin berada di level 66 persen.
Angka ini menurun cukup signifikan sebab saat memenangkan pemilu pada Maret lalu, popularitas Putin mencapai 77 persen.
Banyak kalangan yakin menurunnya angka popularitas ini disebabkan keputusan Putin meningkatkan usia pensiun sehari sebelum Piala Dunia dibuka.
Setelah berkuasa selama dua dekade, Putin dan Rusia seolah tak terpisahkan. Bahkan banyak yang menganggap jika suatu hal baik untuk Putin maka hal itu baik bagi Rusia.
Namun, kali ini anggapan tersebut tidak terbukti.
"Salah satu fungsi turnamen ini adalah menegaskan konsep kaitan Putin dan Rusia tetapi sekarang arahnya justru berubah," kata seorang pengamat politik Andrei Kolesnikov lewat tulisannya di harian Vedomosti.
Putin hadir di laga pembukaan tetapi absen saat Rusia mengalahkan Spanyol di babak 16 besar dan saat kalah di perempat final dari Kroasia di Sochi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan