Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/02/2020, 16:45 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah rumor bahwa dia menggunakan kembaran selama berkuasa dengan alasan keamanan.

Meski begitu, dia mengakui bahwa ide itu sempat mencuat pada 2000-an, di mana Negeri "Beruang Merah" tengah terlibat konflik dengan separatis Chechnya.

Pada saat itu, Putin melakukan beberapa kali kunjungan ke daerah konflik. Namun dilansir BBC Kamis (27/2/2020), dia menolak ide tersebut.

Baca juga: Muncul Kabar Putin Bakal Bantu Kampanyenya, Bernie Sanders: Menjauhlah

Selama bertahun-tahun, mantan agen Dinas Rahasia Uni Soviet (KGB) itu menjadi subyek teori konspirasi, di mana dia menggunakan orang lain dengan alasan keamanan.

Kemudian dalam wawancara dengan kantor berita TASS, si jurnalis yang bernama Andrei Vandenko mengutarakan pertanyaan itu kepada sang presiden.

Vandenko mengatakan, topik mengenai apakah Putin mempunyai "tubuh ganda" maupun "bukti kembaran Putin" sangatlah populer di internet.

"Apakah Anda asli?" tanya Vandenko. Sebagai balasan, Putin menuturkan bahwa dia menyangkal menggunakan tubuh ganda untuk keamanan.

Dia mengemukakan ide tersebut datang di periode 1999-2000, ketika upaya memerangi terorisme "berada di momen yang paling kritis".

Presiden berusia 67 tahun itu mengungkapkan dia mendapat penawaran terus menerus pada saat itu. Tetapi, dia memutuskan menolaknya.

Lebih lanjut, mantan Perdana Menteri Rusia itu bakal meletakkan jabatan pada 2024 mendatang, ketika periode keempatnya berakhir.

Dia menjadi pemimpin terlama dalam sejarah Negeri "Beruang Merah" setelah Joseph Stalin, di mana dia berkuasa hampir dua dekade.

Pada Januari, dia menawarkan perubahan dalam konstitusi ketika memberikan pidato kenegaraan, yang berujung pengunduran diri Perdana Menteri Dmitry Medvedev.

Konsekuensi penuh perubahan tersebut tak diketahui. Meski begitu, banyak analis meyakini Putin masih akan tetap berkuasa dalam bentuk berbeda.

Baca juga: Seperti Jokowi, Putin Juga Pernah Dikomplain karena Dianggap Melanggar Lalu Lintas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke