Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Tahun Buang Air Besar di Tempat Terbuka, Pria ini Beberkan Alasannya

Kompas.com - 15/02/2020, 18:40 WIB
Miranti Kencana Wirawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MITO, KOMPAS.com - Seorang fotografer dan pemerhati lingkungan di Jepang mengaku sudah buang air besar (BAB) di tempat terbuka selama 45 tahun.

Masana Izawa memutuskan untuk melakukan noguso atau BAB di tempat terbuka dengan alasan pelestarian alam.

Dia memutuskan untuk tidak menggunakan kamar mandi di dalam rumahnya di Prefektur Ibaraki, Jepang, sejak 1974.

Baca juga: Hendak Buang Air Besar, Nelayan Karawang Hilang Ditelan Ombak

Hal itu dilakukannya sebagai bentuk keterlibatannya dalam perjuangan penghentian pabrik pengolahan limbah yang sedang dibangun.

Izawa telah menyaksikan sungai-sungai yang kotor karena kotoran dari tetangganya, dan argumen-argumen dari para pejuang yang mencari solusi dari industrialisasi.

Peristiwa-peristiwa itu membuatnya sadar bahwa tidak ada seorang pun yang mampu bertanggung jawab atas limbah mereka.

Atas dasar itu dia bertekad untuk menjadi orang pertama yang akan melakukannya, seperti dilansir Daily Mirror.

Izawa masih ingat kali pertama dia meninggalkan kenyamanan kamar mandi dan buang air besar di tempat terbuka. Dia juga merasakan sensasi tidak nyaman baik secara fisik maupun mental.

Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Kakek di Panti Jompo yang Bunuh Teman Sekamarnya karena Sering Buang Air Besar

Namun dia merasa sangat gembira karena telah bertanggung jawab atas kotoran yang dia keluarkan.

Tindakannya itu kemudian menjadi kebiasaan dan terus meningkatkan antusiasnya untuk buang air besar di tempat terbuka.

Dia juga dinilai telah totalitas karena keterkaitannya sebagai fotografer jamur dan lumut yang selama ini telah dipublikasikan dan dihormati.

Tindakannya yang suka buang air besar di tempat terbuka menjadi "penyempurna" profesinya, ujarnya.

Dalam kurun waktu 19 tahun terakhir, dia telah menggunakan kamar mandi dalam rumah hanya sebanyak 14 kali dan 15.000 kali di tempat terbuka.

Dasar dari komitmen tindakan Izawa sebenarya cukup filosofis mengingat itu berkaitan dengan sirkulasi alam. 

Baca juga: Pembunuhan di Panti Jompo, Pelaku Sering Ingatkan Korban agar Tak Buang Air Besar Sembarangan

Menurut Izawa, manusia telah mencapai titik di mana dapat disingkirkan dari pasang surut kehidupan sehari-hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com