Salin Artikel

Sukses Gelar Piala Dunia, Popularitas Putin Justru Merosot

Putin terlihat amat puas karena Rusia sukses menggelar perhelatan empat tahunan itu dan ratusan ribu penggemar sepak bola mendapatkan citra positif negeri Beruang Merah itu.

Anehnya, di saat Rusia sukses dengan hajatannya itu, popularitas Presiden Putin justru menurun di antara warga Rusia.

Sebuah jajak pendapat terbaru yang digelar sebuah badan pemerintah menunjukkan tingkat kepercayaan rakyat terhadap Putin berada di level 66 persen.

Angka ini menurun cukup signifikan sebab saat memenangkan pemilu pada Maret lalu, popularitas Putin mencapai 77 persen.

Banyak kalangan yakin menurunnya angka popularitas ini disebabkan keputusan Putin meningkatkan usia pensiun sehari sebelum Piala Dunia dibuka.

Setelah berkuasa selama dua dekade, Putin dan Rusia seolah tak terpisahkan. Bahkan banyak yang menganggap jika suatu hal baik untuk Putin maka hal itu baik bagi Rusia.

Namun, kali ini anggapan tersebut tidak terbukti.

"Salah satu fungsi turnamen ini adalah menegaskan konsep kaitan Putin dan Rusia tetapi sekarang arahnya justru berubah," kata seorang pengamat politik Andrei Kolesnikov lewat tulisannya di harian Vedomosti.

Putin hadir di laga pembukaan tetapi absen saat Rusia mengalahkan Spanyol di babak 16 besar dan saat kalah di perempat final dari Kroasia di Sochi.

Kedua pertandingan penting itu justru disaksikan sosok yang kurang populer PM Dmitry Medvedev.

Nampaknya, langkah menaikkan usia pensiun itu merupakan sebuah kesalahan meski Putin mencoba menjaga jarak dari keputusan tersebut.

Nyatanya, muncul aksi protes di beberapa kota pada awal Juli yang dimotori koalisi sejumlah kekuatan politik termasuk oposisi di parlemen yang biasanya loyal kepada Kremlin.

Meski demikian, mereka tidak melakukan aksi unjuk rasa di kota-kota yang menggelar laga Piala Dunia.

Berdasarkan keputusan Putin, usia pensiun dinaikkan dari 55 tahun menjadi 63 tahun untuk perempuan dan dari 60 menjadi 65 tahun untuk pria.

Meski menurun, angka popularitas Putin masih amat tinggi jika dilihat dari standar negara-negara Barat, tetapi menjadi angka terendah sejak Maret 2014 ketika Rusia menganeksasi Krimea.

Aneksasi Krimea saat itu menumbuhkan rasa patriotisme sekaligus membuat popularitas Putin meroket.

Terkait hal ini, Kolesnikov mencontohkan sebuah survei yang digelar lembaga independen Levada Center.

Survei ini menanyakan kepada warga Rusia apakah kondisi di negara itu sudah menuju ke arah yang lebih baik.

Ternyata hanya 46 persen responden yang merasa kondisi membaik dan angka ini adalah yang terendah sejak aneksasi Krimea.

"Tak ada opsi Krimea kedua saat ini, bahkan jika kami menyerang Kutub Utara sekali pun," Kolesnikov menegaskan.

https://internasional.kompas.com/read/2018/07/16/19335341/sukses-gelar-piala-dunia-popularitas-putin-justru-merosot

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke