Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2018, 08:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

LONDON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memandang rencana Inggris untuk keluar dari Uni Eropa atau Brexit mungkin dapat "membunuh" prospek perdagangan bebas dengan AS.

Artinya, Inggris kemungkinan tidak akan memiliki kerja sama perdagangan dengan AS, jika rencana Brexit berjalan terus.

Demikian pernyataan Trump dalam sebuah wawancara dengan The Sun untuk edisi Jumat (13/7/2018), seperti dikutip AFP.

"Jika mereka (pemerintah Inggris) melakukan kesepakatan seperti itu, kami akan berurusan dengan Uni Eropa ketimbang dengan Inggris, jadi mungkin akan membunuh kesepakatan itu," katanya.

Baca juga: Susul Menteri Brexit, Menlu Inggris Mundur dari Kabinet Theresa May

Seperti diketahui, Trump memulai kunjungan selama empat hari ke Inggris pada Kamis (12/7/2018).

BBC melaporkan, Trump mengaku sudah berbicara dengan May tentang bagaimana baiknya menegosiasikan kesepakatan Brexit.

"Saya bilang kepada Theresa May bagaimana melakukannya, tapi dia tidak setuju. Dia tida mendengarkan saya. Dia ingin menuju ke rute berbeda," ucapnya.

Seperti diketahui, May menghadapi sejumlah tekanan dari negosiasi Brexit dengan mundurnya dua posisi menteri strategis pada pekan lalu.

Menyusul langkah Menteri Brexit David Davis yang mundur pada Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson juga mengundurkan diri dari kabinet May.

Mundurnya Davis terjadi dua hari setelah kabinet menyetujui rencana untuk mempertahankan keselarasan yang kuat dengan Uni Eropa, bahkan ketika Inggris meninggalkan blok itu.

Baca juga: PM Inggris: Brexit Tetap Terjadi di 2019

Menanggapi perihal mundurnya Johnson, Trump menyampaikan keprihatinan.

"Saya sangat sedih menyaksikan dia meninggalkan pemerintahan, dan saya berharap dia kembali pada satu titik tertentu," katanya.

"Saya pikir, dia akan menjadi perdana menteri yang hebat," imbuh Trump.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com