WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan, tiga warga negaranya yang ditahan Korea Utara (Korut) telah dibebaskan.
Pembebasan itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong Un di Pyongyang.
Dalam kicauannya di Twitter, Trump berujar kalau Pompeo kini tengah kembali ke AS bersama dengan Kim Hak Song, Kim Sang Duk, dan Kim Dong Chul.
Baca juga : Tiga Warga AS yang Ditahan Korut Bakal Segera Dibebaskan
"Mereka kelihatannya berada dalam kondisi yang baik. Selain, pertemuan yang terjadi dengan Kim Jong Un juga bagus," ujar Trump di Twitter.
I am pleased to inform you that Secretary of State Mike Pompeo is in the air and on his way back from North Korea with the 3 wonderful gentlemen that everyone is looking so forward to meeting. They seem to be in good health. Also, good meeting with Kim Jong Un. Date & Place set.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 9, 2018
Dia melanjutkan, Pompeo dan tiga warga negara AS itu bakal mendarat di Pangkalan Udara Andrews, Maryland, pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
"Saya bakal berada di sana untuk menyambut mereka secara langsung. Sangat menyenangkan," kata presiden berusia 71 tahun tersebut.
Di antara tiga warga negara AS yang dibebaskan pemerintah Korut, Kim Dong Chul merupakan yang paling lama ditahan.
Pengusaha berusia sekitar 60 tahun tersebut ditangkap pada Oktober 2015. Dia kemudian dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa atas tuduhan spionase.
Sebelum akhirnya dibebaskan, ketiganya sempat dipindahkan ke sebuah hotel di Pyongyang, dan mendapat asupan makanan sehat, dan perawatan medis.
Sementara kunjungan Pompeo yang dilakukan sejak Senin (7/5/2018) itu dilakukan untuk mempersiapkan pertemuan Kim dengan Trump.
Presiden ke-45 dalam sejarah AS itu berkata, lokasi, waktu dan tanggal pertemuannya dengan Kim telah ditentukan. Dia berharap pembicaraan itu bisa meraih keberhasilan.
Ini merupakan perjalanan kedua Pompeo. Yang pertama dia lakukan pada April lalu ketika menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA).
Perjalanan kedua ini bertujuan untuk menetapkan bahwa AS tidak akan meringankan sanksi sampai mencapai tujuan denuklirisasi.
Baca juga : Bakal Dibebaskan, Siapa Tiga Warga AS yang Ditahan Korut?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.