Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/02/2020, 18:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber NK News

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi "serangan gabungan" dari latihan perang negaranya di tengah penyebaran virus corona, Jumat (28/2/2020).

Dalam laporan kantor berita KCNA, latihan itu bertepatan dengan satu tahun pertemuan Hanoi antara Kim dengan Presiden AS, Donald Trump.

"Kim Jong Un mengawasi sendiri serangan gabungan dari unit Pasukan Rakyat Korea (KPA), tulis KCNA seperti diberitakan NK News Sabtu (29/2/2020).

Baca juga: Jika Virus Corona Infeksi Korea Utara, Kim Jong Un Ancam Bakal Ada Konsekuensi Serius

Media pemerintah itu mengulas, latihan perang tersebut digelar untuk menilai mobilitas serta kemampuan dan kekuatan menembak tentara Korea Utara.

Dalam foto yang dirilis oleh KCNA, nampak Kim yang berpakaian hitam mengawasi jalannya latihan dengan teropong, sementara ada pasukan berdiri di belakang mengenakan masker.

Sementara tank dan bala tentara negara komunis berjejer di tepi pantai, dan membombardir sebuah pulau kecil di dekatnya dengan proyektil.

"Mereka mengubah pulau itu menjadi lautan api. Latihan tersebut memberikan kepuasan besar bagi Pemimpin Tertinggi," jelas KCNA.

Peristiwa itu bertepatan dengan setahun pertemuan kedua antara Kim Jong Un dengan Trump yang bertempat di Hotel Metropolis Hanoi, Vietnam.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua hari, kedua pemimpin tidak menyepakati apa pun karena perbedaan definisi soal denuklirisasi.

Kim disebut sangat terhina dengan hasil itu. Sebab sebelumnya, media pemerintah Korut ramai-ramai memberitakan agendanya.

Kejadian tersebut merupakan hal langka sebab selama ini, harian negara komunis itu baru mempublikasikan kunjungan sekembalinya sang pemimpin.

Kemudian dalam pertemuan lain dengan petinggi Partai Buruh, Kim menekankan pentingnya mereka untuk bersiaga tinggi dalam menangkal virus corona.

Baca juga: Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Bertambah 813, Tembus 3.000 Kasus

"Jika sampai virus itu masuk dan menjangkiti Korea Utara secara tidak tekendali, bakal ada konsekuensi serius," jelas Kim Jong Un.

Hingga saat ini, Pyongyang masih belum melaporkan satu pun kasus akibat virus yang dimulai dari kota China bernama Wuhan pada Desember 2019.

Padahal dua negara tetangganya, China serta Korea Selatan, melaporkan tingginya angka penyebaran dari Covid-19, nama resmi penyakit dari corona.

Segala kebijakan diterapkan untuk menangkal Covid-19, nama resmi penyakitnya, di antaranya melarang turis asing hingga meliburkan tahun ajaran baru sekolah.

Pemerintah memasang pengeras suara yang selalu mengumandangkan bagaimana hidup secara higienis, di mana media pemerintah meminta "kepatuhan absolut" dari warganya.

Para diplomat negara sahabat menuturkan, kebijakan ini "sangat tak terduga", setelah mereka dikunci di dalam kediaman resmi masing-masing.

Baca juga: Tembus 55 Negara, WHO Naikkan Tingkat Ancaman Virus Corona ke Level Tertinggi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber NK News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com