Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/02/2020, 09:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memperingatkan pejabat tingginya bakal ada "konsekuensi serius" jika virus corona sudah menginfeksi negaranya.

Pernyataan itu Kim sampaikan dalam pertemuan Partai Buruh Korea, demikian laporan yang disampaikan kantor berita Korut (KCNA).

Dalam pertemuan itu, Kim Jong Un menekankan, pencegahan virus corona adalah "masalah krusial dalam negeri" yang membutuhkan kedisiplinan tinggi.

Baca juga: Virus Corona Disebut Bunuh 210 Orang di Iran

"Jika sampai virus itu masuk dan menjangkiti Korea Utara secara tidak tekendali, bakal ada konsekuensi serius," jelas Kim, dikutip dari AFP, Sabtu (29/2/2020).

Dua petinggi senior, wakil ketua partai Ri Man Gun dan Pak Thae Dok, dipecat dan unit partainya dibubarkan karena terindikasi korupsi.

Dalam laporan yang beredar, mereka terindikasi terlibat penyuapan yang berkaitan dengan upaya untuk memerangi epidemik tersebut.

Kim menyatakan, dirinya tidak ingin sampai ada laporan warganya terinfeksi virus, dan memerintahkan jajarannya menutup segala peluang bagi penyakit itu masuk.

Pyongyang hingga saat ini masih belum melaporkan satu pun kasus virus yang sudah membunuh lebih dari 2.800 orang dan menginfeksi 84.000 lainnya.

Segala kebijakan diterapkan untuk menangkal Covid-19, nama resmi penyakitnya, di antaranya melarang turis asing hingga meliburkan tahun ajaran baru sekolah.

Pemerintah memasang pengeras suara yang selalu mengumandangkan bagaimana hidup secara higienis, di mana media pemerintah meminta "kepatuhan absolut" dari warganya.

Para diplomat negara sahabat menuturkan, kebijakan ini "sangat tak terduga", setelah mereka dikunci di dalam kediaman resmi masing-masing.

Baca juga: Dampak Virus Corona di Iran, Shalat Jumat Diliburkan

Negara tetangganya, Korea Selatan, berjibaku dengan penyebaran virus corona yang sampai saat ini sudah menjangkiti lebih dari 2.900 orang.

Duta Besar Jerman menyerukan agar Dewan Keamanan PBB bisa mempertimbangkan upaya melunakkan sanksi demi pertimbangan kemanusiaan.

Dubes Christoph Heusgen mengatakan, dengan pengurangan sanksi tersebut, maka ekspor perlengkapan untuk membantu Korea Utara bisa dilaksanakan.

"Namun, masalahnya saat ini adalah Korut menutup perbatasannya," jelas Heusgen seusai menggelar pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB, Kamis (27/2/2020).

Heusgen menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB meminta agar Pyongyang bisa mengizinkan perlengkapan medis untuk dikirim supaya rakyatnya terlindungi.

Baca juga: [POPULER INTERNASIONAL] Wakil Presiden Iran Positif Terjangkit Virus Corona | WNI di Wuhan Tak Terevakuasi Kecewa pada Pemerintah RI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com