Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Korea Utara: AS Terlalu Mengklaim Peran di KTT Antar-Korea

Kompas.com - 07/05/2018, 15:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Media Korea Utara (Korut), KCNA, menyatakan kalau Amerika Serikat (AS) mengklaim peran terlalu banyak dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea.

KTT tersebut merupakan pertemuan antara Korut dengan Korea Selatan (Korsel) di desa demiliterisasi Panmunjom pada 27 April lalu.

Dalam pertemuan itu, Pemimpin Korut Kim Jong Un menyetujui langkah denuklirisasi ketika bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae In.

Presiden AS Donald Trump menyebut, kesepakatan denuklirisasi yang ditawarkan Kim maupun KTT Antar-Korea merupakan efek dari sanksi internasional.

Baca juga : Trump Sebut Sanksi Internasional Berefek kepada Korea Utara

Presiden 71 tahun itu berniat untuk memperpanjang tekanan maupun sanksi internasional hingga Korut benar-benar melakukan denuklirisasi.

Beberapa politisi Republikan maupun Moon mengatakan kalau Trump layak untuk mendapat penghargaan Nobel Perdamaian karena upayanya dalam mewujudkan perdamaian di Semenanjung Korea.

Dilansir Daily Mirror Minggu (6/5/2018), KCNA menyebut AS telah berusaha menyesatkan opini publik karena menyebut pembicaraan damai terjadi karena tekanan AS maupun PBB.

"Tindakan mereka (AS) dapat ditafsirkan sebagai usaha untuk merusak dialog dalam atmosfer yang positif," ulas KCNA mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut.

KCNA juga memperingatkan agar AS tidak berusaha melakukan "provokasi" terhadap Kim Jong Un dengan menempatkan sejumlah aset strategis mereka di Korsel.

Isu denuklirisasi, kata KCNA, tidak akan teratasi jika AS terus melakukan kesalahan dalam menerjemahkan "niat damai dari Korut".

"Isu denuklirisasi tidak akan berhasil jika Washington melihat isu ini sebagai kelemahan kami, dan terus melakukan ancaman militer maupun sanksi internasional," ulas KCNA.

Trump dan Kim dijadwalkan bertemu secara empat mata. Pertemuan itu dikabarkan bakal terjadi di Singapura pada pertengahan Juni.

Baca juga : Wapres AS: Ajakan Korut Bukti Strategi Trump Berhasil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com